Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Sensasi Tidur Bersanding dengan Batu Granit di Natuna Dive Resort

Di Natuna Dive Resort yang mengusung tema eco-wisata ini, ada beberapa ruangan kamar yang langsung bersandingan dengan batu granit

17 Mei 2024 | 15.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Batu Granit yang berada di dalam kamar Natuna Dive Resort. (Dok. Istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Natuna - Siapa yang menyangka di sebuah resorts terdapat kamar yang bersandingan dengan batu granit besar berusia puluhan hingga ratusan juta tahun lamanya. Di Natuna Dive Resort, yang terletak di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Anda akan menemukan bangunan bergaya estetik seperti ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di resort yang mengusung tema eco-wisata ini, ada beberapa ruangan kamar yang langsung bersandingan dengan batu granit besar. Kamar itu juga dibangun mengikuti bentuk batunya, tanpa ada yang dipindahkan atau dikikis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak 21 kamar yang tersedia di Natuna Dive Resorts, akan membuat Anda semakin menyatu dengan alam. Karena, bangunannya terbuat dari kayu khas Natuna, kayu Sebalau. Seluruh bangunan mulai dari lantai, pintu, dinding, teras hingga tangga menggunakan kayu tersebut sebagai bangunan utamanya.

Batu Granit yang berada di dalam kamar Natuna Dive Resort. (Dok. Istimewa)

Bahan utama dari kayu

Pemilik Natuna Dive Resorts, Muhammad Bobby Rozan, mengatakan ingin membuka sebuah penginapan dengan tema green wisata. Dia pun menjatuhkan pilihan untuk membuat sebuah resorts di salah satu geosite Tapak Natuna, di wilayah paling Utara di Indonesia.

Proses pembangunannya cukup lama dari tahun 2019 hingga 2021. Bobby mengatakan hal itu disebabkan karena bahan baku pembangunan yang tidak bisa didapatkan secara instan. Terutama kayu Sebalau atau Balau yang hanya ada di Natuna saja. 

"Jadi kita memang memakai kayu yang ada di Natuna dan biasa dipakai oleh masyarakat pinggiran laut untuk membangun rumah, jadi pakai kayu itu," kata Bobby saat ditemui di Natuna Dive Resorts pada Selasa, 14 Mei 2024.

Selain bahan baku, lamanya proses pembangunan karena ingin mempertahankan estetika dan keanekaragaman batu yang ada di setitar resort. Bahkan, arsitektur bangunannya mengikuti batu itu tumbuh. Dari 21 kamar yang ada, hanya beberapa kamar yang menyatu dengan batu granit tersebut.

Natuna Dive Resort. (Dok. Istimewa)

Bangunan dengan arsitektur terbaik

Proses pembangunannya yang lama dan rumit itu berbuah manis, resortnya terpilih sebagai bangunan dengan arsitektur terbaik. "Saya dibantu teman saya seorang arsitek bangunan, kita pakai kombinasi arsitektur tradisional dan modern. Akhirnya menang penghargaan sebagai bangunan dengan aristektur terbaik di Indonesia dengan kategori Hotel, Homestay dan Resorts pada 2021 dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)," katanya.

Sesuai dengan tema eco-wisata, di sini Anda tidak akan menemukan barang-barang yang terbuat dari plastik. Contohnya saja, di dalam kamar, barang-barang yang digunakan terbuat dari kayu. Sedangkan untuk listrik menggunakan tenaga surya. 

Kalau berkunjung ke Natuna dan menginap di Natuna Dive Resorts, jangan lewatkan pemandangan alam sekitarnya itu, termasuk pemandangan Gunung Ranai dan Pulau Senoa. Pemandangan itu bisa dilihat dari atas batu yang berada di Tapak Natuna.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus