Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Sleman Poles Desa-desa Potensial Menjadi Mina Wisata Tahun Ini

Pengembangan mina wisata tahun ini dimulai Sleman dengan meluncurkan Mina Wisata Techno Park Mina Padi di Desa Candibinangun pada 27 Januari lalu.

1 Februari 2021 | 10.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Meski masih di masa pandemi Covid-19, Kabupaten Sleman tetap ingin sektor pariwisata mereka yang berbasis desa terus menggeliat. Bupati Sleman Sri Purnomo menuturkan pada 2021 ini, pihaknya berharap puluhan desa wisata yang sudah ada bisa mengembangkan sentuhan mina wisata demi menarik wisatawan sambil menunggu pandemi berlalu dan kunjungan wisata kembali normal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konsep mina wisata ini memanfaatkan genangan air di areal persawahan yang ada agar dapat menjadi kolam budidaya ikan konsumsi. Sehingga desa wisata potensial yang sudah ada juga memiliki kekuatan baru sebagai desa agrowisata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengembangan mina wisata tahun ini dimulai Sleman dengan meluncurkan Mina Wisata Techno Park Mina Padi di Desa Candibinangun, Pakem pada 27 Januari 2021.

Lokasi Desa Candi Binangun dipilih sebagai pilot project karena menjadi salah satu desa di Sleman yang memiliki potensi sumber daya lokal untuk pengembangan pertanian mina padi. Selain itu, wilayah Desa Candibinangun berdekatan dengan area wisata Kaliurang Merapi yang selama ini banyak disambangi wisatawan.

"Mina wisata technopark Desa Candibinangun ini menjadi percontohan untuk mengembangkan kawasan Mina Wisata lainnya," ujar Sri Purnomo.

Sebagai pilot project, mina wisata Candibinangun ini difasilitasi pendampingan oleh pemerintah dengan bantuan pihak ketiga dari unsur swasta. Bantuan yang diberikan berupa bibit ikan dan padi serta pembinaan selama dua tahun.

Hingga Januari 2021, tak kurang 50 desa wisata di Sleman tiarap akibat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak Maret 2020.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman pada akhir pekan lalu menyatakan 80 persen lebih wilayah Sleman masih berada dalam zona merah penularan Covid-19 atau dari 17 kecamatan hanya tiga berzona kuning. "Penyebaran kasus baru Covid-19 di Sleman masih tergolong tinggi, 14 kecamatan masih berada di zona merah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo.

Tiga kecamatan di Sleman yang berstatus zona oranye atau tingkat penularan sedang hanya di Kecamatan Minggir, Moyudan, dan Ngemplak. Meski begitu, proses pengembangan mina wisata diharapkan tetap berjalan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus