Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
LIMA tahun lalu mereka bukan siapa-siapa. Cuma lima anak muda yang mencoba bikin grup musik: menenteng gitar keluar-masuk pub, meramaikan acara musik kampus, atau sekadar genjrang-genjreng di teras rumah. Lima tahun kemudian, mereka tidak hanya mengguncang Istora Senayan, Jakarta, dalam sebuah pertunjukan besar dan gemerlap pada akhir pekan silam. Mereka, lima anak muda itu, bisa memaksa penonton menyerbu loket penjualan tiket berhari-hari sebelum pementasan. Atau membikin sibuk para pelayan toko kaset melayani penggemar yang bersicepat memborong 400 ribu lebih album terbaru mereka, Sesuatu yang Tertunda, hanya dua hari setelah dirilis. Angka penjualannya kini telah melejit melewati 2 juta kopi. Ketenaran mereka bukan lagi dibicarakan pada level domestik: nama mereka ada dalam daftar pengisi acara musik Piala Dunia 2002.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo