Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surakarta - Sebuah festival gamelan atau konser gamelan akan dihelat di Kota Solo, pada 16 September 2022. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan menjadi perwakilan Indonesia untuk menerima sertifikat dari lembaga khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi masalah organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengemukakan konser gamelan diprakarsai oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, di antaranya dalam rangka perayaan ditetapkannya gamelan sebagai salah satu warisan budaya tak benda (WBTB) dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dalam konser itu nanti ada penyerahan serifikat dari UNESCO terkait penetapan gamelan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB), yang akan diterima oleh Wali Kota Solo mewakili Kota Solo," ujar Teguh kepada awak media seusai beraudiensi dengan pihak dari ISI Surakarta di Balai Kota Solo, Kamis, 25 Agustus 2022.
Konser akan diikuti para penabuh gamelan dari berbagai daerah di Indonesia dan dijadwalkan berlangsung selama dua jam. "Ada sekitar 150 penabuh yang akan tampil dan berkolaborasi. Konser gamelan ini diprakarsai oleh ISI Surakarta dan diharapkan akan menghidupkan atau menggerakkan kembali gamelan di Kota Solo dalam rangka pelestariannya," kata Teguh.
Rektor ISI Surakarta I Nyoman Sukerna mengemukakan, secara simbolis sertifikat dari UNESCO tersebut memang diserahkan kepada pihak yang mengusulkan, dalam hal ini adalah ISI Surakarta. Adapun diusulkannya gamelan agar diakui dunia sebagai WBTB Indonesia, adalah inisiasi dari mendiang Rahayu Supanggah, maestro gamelan di Kota Solo, yang juga guru besar sekaligus mantan Rektor ISI Surakarta.
Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna, menjelaskan rencana penyelenggaraan konser gamelan dan penyerahan sertifikat UNESCO pada September mendatang di Kota Solo, Kamis, 25 Agustus 2022. Tempo/Septhia Ryanthie
"Menurut informasi yang kami terima dari Direktur Kebudayaan di Direktorat PPK (Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan), penyerahan sertifikat dari UNESCO ini diberikan kepada pihak pengusul, ya pengusulnya dari Solo, dalam hal ini ISI Surakarta. Nah maka dari itu kami minta Mas Wali (Wali Kota Surakarta) mewakili Kota Solo untuk menerima sertifikat itu," ucap Sukerna.
Sebagai bentuk penghormatan kepada sang inisiator, Rahayu Supanggah, Sukerna mengatakan dalam prosesi penyerahan sertifikat, ISI Surakarta juga akan menyertakan atribut penghormatan kepada sang Maestro Gamelan. "Karena beliaulah yang menginisiasi ini," kata Sukerna.
Di sisi lain, Sukerna menyatakan Kota Surakarta selama telah dikenal oleh secara internasional sebagai kota gamelan. "Sebenarnya teman-teman dari mancanegara itu tahunya Solo itu Kota Gamelan, tidak di Bandung, Yogyakarta, atau Bali. Itu juga salah satu alasan mengapa penyerahan sertifikat UNESCO ini dilaksanakan di Kota Solo, dan kami minta Mas Wali yang mewakili Kota Solo ini, " ucap dia.
Dalam perhelatan konser gamelan nanti, Sukerna mengatakan empat gamelan yang disakralkan di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat juga akan turut ditampilkan. Selain itu, festival juga akan diikuti para penabuh gamelan dari berbagai daerah di Indonesia. "Selain dari Solo, nanti akan ditampilkan pergelaran gamelan bersama dengan perwakilan dari Banyumas, Jawa Timur, Bandung, Bali, Makasar, Sulawesi, dan Kalimantan. Silakan nanti disaksikan bersama," tuturnya.
SEPTHIA RYANTHIE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.