Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Risiko Memakai Legging atau Skinny Jeans saat Naik Pesawat

Seorang dokter mengatakan bahwa pakaian yang dikenakan saat di pesawat dapat memengaruhi sirkulasi darah.

21 April 2025 | 20.24 WIB

ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Legging atau skinny jeans banyak dipilih pelancong saat akan bepergian. Pakaian ini dianggap nyaman dan praktis. Namun, seorang dokter menyarankan pelancong menghindari dua jenis celana tersebut saat naik pesawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hugh Pabarue, seorang dokter dan spesialis vena di Metro Vein Centers, Amerika Serikat, mengatakan bahwa pakaian yang dikenakan saat terbang dapat memengaruhi sirkulasi darah secara signifikan. Misalnya, pakaian ketat tidak disarankan. Alasannya, mengenakan legging dan pakaian ketat lainnya, seperti skinny jeans yang terlalu ketat, mengurangi kemampuan darah untuk mengalir masuk dan keluar dari kaki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Duduk dalam waktu lama, terutama di pesawat, dapat menyebabkan darah mengumpul di kaki, meningkatkan risiko trombosis vena dalam kondisi medis serius di mana gumpalan darah terbentuk di vena dalam kaki," kata dia, seperti dilansir Huffington Post

Hal tersebut dapat menyebabkan kondisi seperti sindrom kompartemen atau meralgia paresthetica, yang menyebabkan mati rasa, kesemutan, dan nyeri kaki yang parah.

Meskipun tidak semua legging seketat beberapa legging lainnya, Hugh menyarankan agar selalu menghindari mengenakan legging atau celana jins ketat sebagai aturan umum. Hal ini terutama berlaku jika skinny jeans di bagian pinggang, paha, dan pergelangan kaki – bagian yang paling mungkin membengkak selama penerbangan.

Mempengaruhi Sistem Limfatik

Pakar drainase limfatik Lara Henderson juga menyarankan untuk tidak mengenakan legging selama penerbangan, karena dapat memengaruhi sistem limfatik, yang menguras cairan ekstra dalam tubuh untuk mengembalikannya ke darah.

"Budaya seputar legging sangat bagus karena kita semua bisa mengenakan pakaian santai atletik yang nyaman dan terlihat bagus, tetapi meskipun demikian, itu bukanlah pilihan terbaik untuk penerbangan," kata dia. 

Ia menambahkan bahwa pakaian ketat apa pun dapat memengaruhi sistem limfatik. Ketika seseorang duduk di lingkungan yang umumnya sempit dan tidak banyak bergerak dengan pakain tersebut, hal itu dapat menciptakan semacam efek torniket pada sistem limfatik. "Jadi di tempat-tempat yang lebih ketat, hal itu akan menghambat aliran sistem limfatik," kata dia. 

Bahaya saat Kebakaran 

Selain berisiko untuk peredaran darah, legging juga bisa berbahaya ketika terjadi kebakaran di pesawat. Christine Negroni, seorang penulis perjalanan Amerika, mengatakan bahwa legging mudah ikut terbakar dan meninggalkan bekas luka yang mengerikan pada seseorang, dan bahkan dapat berakibat fatal.

"Semua orang mengenakan celana yoga di pesawat sekarang, tetapi saya menghindari semua serat buatan karena lebih mungkin terbakar dan menempel pada Anda jika terjadi kebakaran," kata dia, seperti dilansir New York Post.

Sebaliknya, ia menyarankan untuk memilih pakaian katun atau apa pun yang terbuat dari serat alami. Ia juga menyarankan untuk tidak melepas sepatu di pesawat. Menurut dua, penumpang harus selalu mengenakan sepatu setidaknya saat lepas landas dan mendarat. "Jika Anda keluar dari pesawat (saat kebakaran), lantainya bisa sangat panas atau dingin, mungkin tertutup minyak atau terbakar, atau (mendarat) di ladang jagung, Anda tidak akan mau bertelanjang kaki.

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus