Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Palembang - Sekitar 300 pesepeda dari berbagai daerah di tanah air akan turun dalam ajang “Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2019” pada Sabtu, 9 November 2019. Selain itu juga ada puluhan bikers dari berbagai negara, juga menyemarakkan gran fondo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bersepeda ala gran fondo merupakan kegiatan yang mementingkan rekreasi ketimbang prestasi. Dipetik dari laman Wikipedia, gran fondo adalah jenis perjalanan bersepeda jarak jauh yang dipopulerkan di Italia pada 1970. Orang-orang Inggris menyebutnya sebagai big ride.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gran fondo disertifikasi oleh Federasi Sepeda Italia sebagai ajang balap sepeda dengan jarak 120 kilometer. Biasanya dibagi dalam beberapa kategori dengan chip-time (start to finish) secara individual. Pemenang adalah pembalap tercepat dengan hadiah di setiap kategori.
Kepala Dinas Informasi dan komunikasi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Achmad Rizwan mengatakan hajatan ini akan menempuh jarak sekitar 115 km dalam kurun waktu 5-6 jam. “Grand fondo lebih menonjolkan pada sisi kepariwisataannya bukan pada prestasi,” kata Rizwan, Senin 4 November 2019.
Sejumlah pembalap sepeda beradu kecepatan dalam lomba balap sepeda Gran Fondo New York (GFNY) Bali 2018 di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, Klungkung, Bali, 4 Februari 2018. Kejuaraan ini melintasi 5 kabupaten. Johannes P. Christo
Menurut Rizwan seluruh peserta wajib mengikuti trip yang akan dilepas di pinggiran Danau Ranau yang berada di kecamatan Banding Agung, Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), Sumatera Selatan. Dari garis start, peserta mengelilingi sejumlah objek wisata di sekitar Danau Ranau. Mereka berputar dan kembali ke garis akhir pada lokasi awal lomba.
Dalam Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2019, selain adu tangkas, para peserta juga diperkenankan menunjukkan kepiawaian dalam mengayuh sepeda. Untuk kebolehan mereka, penyelenggara bakal memberikan sejumlah hadiah kejutan.
Sementara itu Kepala Bagian Humas Pemprov Sumsel, Septriandi Setia Permana menjelaskan Sriwijaya Ranau Gran Fondo baru pertama kali diadakan di Sumsel. Namun demikian pihaknya sangat optimistis dapat menggelar hajatan ini dengan baik, melebihi Gran Fondo New York (GFNY) yang pernah diselenggarakan di Lombok dan Bali dan Gran Fondo Krakatau di Banten.
Pesertanya adalah para pencinta sepeda dari berbagai negara berusia antara 25-70 tahun yang berasal dari berbagai kalangan.
Menurut Andi, event balap sepeda international Sriwijaya Ranau Gran Fondo ditujukan untuk membangkitkan potensi wisata alam Danau Ranau di OKUS. Setiap peserta, katanya, dapat memilih kategori yang perlombakan: Road Bike, Mountain Bike dan Folding Bike.
Suasana Panati Bidadari, Danau Ranau. Pantai ini bakal dilintasi para pembalap dalam Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2019. TEMPO/Parliza Hendrawan
Soal lokasi, Danau Ranau tercatat sebagai danau terbesar kedua di Sumatera setelah Danau Toba. Danau ini terletak di perbatasan Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatra Selatan. Danau ini tercipta dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat cekungan besar.
Secara geografis topografi Danau Ranau adalah perbukitan dan memiliki udara yang sejuk. Para nelayan biasanya mencari ikan mujair, kepor, kepiat, dan barongan di Danau Ranau.
PARLIZA HENDRAWAN