Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Susi Pudjiastuti Dikomplain Ibu-ibu karena Bikin Ikan Layur Mahal

Kendati harga ikan layur sudah naik, Susi Pudjiastuti mengatakan harganya masih di bawah bahan makanan populer lain, seperti ayam dan daging sapi.

20 Mei 2020 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Susi Pudjiastuti menunjukkan ikan layur hasil tangkapan nelayan di Pangandaran, Jawa Barat. Foto: Youtube

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Susi Pudjiastuti berbagi pengetahuan tentang aneka jenis ikan di kanal Youtube yang tayang pada Minggu, 17 Mei 2020. Mantan menteri kelautan dan perikanan itu berdiri di belakang deretan ikan ukuran jumbo, hasil pancing di laut Pangandaran, Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama Susi Pudjiastuti mengenalkan seekor ikan kerapu yang bobotnya mencapai 11 kilogram. "Ini ikan kerapu yang enak itu," katanya sembari berusaha mengangkat ikan. Selanjutnya dia mengenalkan ikan kakap merah, ikan jenaha, ikan layur, ikan sebelah atau sore fish, dan ikan yang paling mahal, yakni bawal putih dengan harga sampai Rp 1 juta per kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Khusus untuk ikan layur, Susi Pudjiastuti menceritakan pengalamannya mendongkrak harga ikan layur dari Rp 700 menjadi Rp 11 ribu per kilogram. Saat itu, menurut Susi, sebelum krisis ekonomi 1998, harga ikan layur hanya Rp 700.

Susi Pudjiastuti menunjukkan ikan kakap merah hasil tangkapan nelayan di Pangandaran, Jawa Barat. Foto: Youtube

"Banyak orang berpikir ikan layur itu ikan murah, padahal tidak," katanya. Susi Pudjiastuti kemudian mengekspor ikan layur ke Jepang. Masyarakat Negeri Sakura ternyata menyukai ikan layur. "Akhirnya ikan layur menjadi filet dan harganya naik jadi Rp 11 ribu."

Lantaran berhasil mengekspor ikan layur dan mendongkrak harganya, Susi Pudjiastuti pernah mendengar keluhan dari ibu-ibu di pasar. "Saya ditegur sama ibu-ibu di pasar. 'gara-gara Ibu Susi, kita tidak bisa makan layur lagi'," katanya menirukan komplain masyarakat.

Kendati harga ikan layur sudah naik, Susi Pudjiastuti mengatakan harganya masih di bawah bahan makanan populer lain, seperti ayam dan daging sapi. Dari nelayan, dia biasa membeli ikan layur seharga Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram.

Susi Pudjiastuti menceritakan saat dia mengongkrak harga ikan layur dari Rp 700 menjadi Rp 11 ribu per kilogram. Foto: Youtube

Menurut Susi Pudjiastuti, mudah mengolah ikan layur karena tidak memiliki sisik dan durinya hanya ada di tengah. Duri ikan layur tidak terserak di tubuhnya, sebagaimana ikan mas atau ikan bandeng.

Dan seperti biasa, dia akhir vlog-nya, Susi Pudjiastuti mengingatkan lezat dan bergizinya ikan serta mengancam mereka yang tak makan ikan. "Tidak makan ikan, saya tenggelamkan."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus