Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Nelayan di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta menemukan jasad seorang anak laki-laki mengapung di Pantai Baron saat hendak kembali ke darat pada Selasa, 9 Juli 2024. Belum diketahui identitas jasad yang ditemukan sekitar 5 mil dari bibir pantai tersebut. Sebab sejauh ini petugas pengawas pantai setempat juga tidak memperoleh laporan terkait wisatawan hilang di Pantai Baron.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat mendapat laporan (soal mayat mengapung) itu petugas langsung ke lokasi untuk mengevakuasi, kemudian membawa (jasad itu) ke rumah sakit," kata Koordinator Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Istimewa Pantai Baron, Marjono Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Marjono menuturkan, karena tidak ada identitas apapun di tubuh jasad itu, penemuan tersebut juga dilaporkan kepada pihak kepolisian. Namun dari ciri fisik jasad tersebut, diperkiraan usia anak-anak kurang lebih berumur 10 tahun.
Saat ditemukan nelayan, pakaian yang menempel pada jasad itu hanya berupa kaus singlet dan celana pendek dengan kondisi tubuh sudah membengkak dan susah dikenali. Diperkirakan jasad tersebut telah berada di perairan selama beberapa hari.
Kecelakaan Anak SMP
Adapun kasus kecelakaan terakhir di pantai Gunungkidul terjadi pada 13 Juni 2024 lalu.
Saat itu tiga wisatawan SMP asal Ngawi Jawa Timur nyaris meregang nyawa ketika terseret ombak di Pantai Drini Gunungkidul karena bermain air terlalu ke tengah hingga terseret arus.
Beruntung ketiganya berhasil diselamatkan petugas yang berpatroli. Meski kondisinya mengalami syok dan lemas akibat terlalu banyak minum air laut.
Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Warjono menuturkan rentang 8 hingga 10 Juli 2024 ini tinggi gelombang perairan Yogyakarta masuk dalam kategori sedang alias zona kuning. "Tinggi gelombang laut berkisar 1 hingga 3 meter," kata dia.