Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten telah menanam mangrove (pohon bakau) langka untuk mencegah abrasi. "Sudah lebih dari 10 ribu pohon mangrove langka jenis bruguiera cyilindrica ditanam di pantai utara," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Pemkab Tangerang, Heri Wibowo di Tangerang, Sabtu, 24/3.
Heri mengatakan budidaya pohon mangrove langka itu sudah dilakukan sejak pertengahan 2015. Saat itu hanya dua pohon. “Tetapi kini jumlahnya sudah mencapai 10 ribu pohon.”
Menurut dia, mangrove tersebut memiliki akar kuat dan tahan terhadap serangan hama sehingga dapat tumbuh subur di kawasan pesisir. "Bila dibandingkan dengan tanaman sejenis, ini lebih baik termasuk dapat menahan gelombang mencegah abrasi pantai," kata dia.
Dia mengatakan penanaman mangrove itu melibatkan warga setempat dan pihak swasta yang peduli terhadap lingkungan pesisir.
Abrasi memang telah mengerus lahan produktif mulai dari Kecamatan Kosambi, perbatasan dengan DKI Jakarta hingga ke Kecamatan Kronjo yang bersebelahan dengan Kabupaten Serang, Banten.
Kepala Bidang Pengelolaan, Pemberdayaan, dan Budi Daya DPK Pemkab Tangerang, Dwi Retno Susilaningsih mengatakan telah melakukan sosialisasi penanaman mangrove tersebut. Tujuannya menjaga ekosistem pantai akibat gelombang perairan Laut Jawa yang makin besar.
Budi daya mangrove ini juga bermanfaat untuk pengembangan ikan, bahan obat, dan alat kesehatan lainnya.
Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang, Moch Maesyal Rasyid mengatakan pemerintah telah mengembangkan objek wisata mangrove di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga pada lahan seluas 12 hektare. “Penanamannya melibatkan warga sebagai pemilik tambak.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini