Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Tanggapan Laksmi Prasvita Atas Tewasnya Dua Pendaki Perempuan di Carstensz

Laksmi Prasvita merasa kehilangan mendengar pendaki perempuan tewas dalam pendakian Piramida Carstensz, Papua.

2 Maret 2025 | 11.28 WIB

Pendakian terakhir Lilie Wijayati dan Elsa Laksono di Carstenzs, Papua. Keduanya meninggal dalam pendakian ini pada Sabtu, 1 Maret 2025. Foto: Instagram @mamakpendaki.
Perbesar
Pendakian terakhir Lilie Wijayati dan Elsa Laksono di Carstenzs, Papua. Keduanya meninggal dalam pendakian ini pada Sabtu, 1 Maret 2025. Foto: Instagram @mamakpendaki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pendaki gunung asal Indonesia, Laksmi Prasvita, merespons kabar meninggalnya dua pendaki Puncak Carstensz, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono. "Saya sedih kehilangan teman pendaki yang segenerasi. Mendaki gunung bukan sekadar berjalan-jalan, tetapi aktivitas berisiko tinggi," kata Laksmi, 56 tahun, kepada Tempo, Ahad dinihari, 2 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Laksmi yang pernah mendaki lebih dari 30 gunung di Indonesia hingga Kilimanjaro di Tanzania, Afrika, pada 2019 itu mengungkapkan bagaimana ia mengenal Lilie. Keduanya pertama kali bertemu di Social House Grand Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, 15 Oktober 2023.

Bahkan tahun lalu, Lilie sempat mengajaknya mendaki Puncak Jaya—nama lain Puncak Carstensz—tahun lalu. Namun ia urung karena masih banyak pekerjaan. Mendengar kabar Lilie meninggal dalam pendakian ini, Laksmi terkejut. Laksmi mengatakan, ia pertama kali mendengar kabar kematian Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, dari unggahan seorang pendaki warga negara asing (WNA) di Instagram bernama @garrettmadison1. 

Memastikan Kabar Kematian Lilie Wijayati dan Elsa Laksono di Carstensz

Selanjutnya Laksmi yang kini menjadi Ketua Zero Sixers Trekking Club, menghubungi sejumlah rekannya, termasuk para sahabat di Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia. Salah satu yang ia hubungi adalah Ketua APGI Rahman Mukhlis. Zero Sixers Trekking Club adalah komunitas pendaki gunung dari alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia.

"Malam ini baca postingan Garrett aku kok punya firasat gak enak. Deg dadaku. Aku hubungi Canro, enggak dijawab. Aku hubungi Dewe. Aku hubungi Rahman. Semua aku telepon untuk dapat jawaban," kata Laksmi, yang mendaki Kilimanjaro di usia 50.

Dari sejumlah orang dihubungi, Laksmi mendapatkan kabar terang soal dua pendaki yang meninggal di perjalanan itu. "Iya mereka membenarkan semua kalau itu Mamak Pendaki dan Elsa yang meninggal," ucap dia. Mamak Pendaki adalah nama akun Instagram Lilie.

Menurut Laksmi, pendaki, operator pendakian, guide, dan petugas taman nasional bertanggung jawab atas keselamatan. Kita harus lebih disiplin dalam penilaian risiko. Seperti mengcek cuaca, perlengkapan, kesiapan fisik, dan rencana pendakian. Jika kondisi memburuk, kata dia, jangan ragu untuk segera turun. "Keselamatan adalah prioritas utama, karena nyawa tak tergantikan, sementara gunung selalu menunggu," kata Laksmi.

Fiersa Besari Tergabung dalam Rombongan Pendakian Carstensz

Kabarnya penyanyi dan penulis, Fiersa Besari tergabung dalam tim pendaki ke Puncak Carstensz yang dimulai akhir Februari 2025 itu. Tim ini berjumlah 10 pendaki dengan 5 pemandu. Saat dikonfirmasi, Rahman membenarkan Fiersa tergabung dalam tim pendakian ini. "Iya (Fiersa), satu rombongan mereka," ucap Rahman.

Menurut Rahman, saat ini korban telah dibawah turun ke Lembah Kuning. Kawasan ini merupakan salah satu pos di ketinggian 4.200-an mdpl. Pagi ini, rencananya jenazah Lilie dan Elsa akan dievakuasi dengan helikopter. Mereka akan dijemput di Lembah Kuning, dibawa ke Timika, dan dipulangkan ke Jakarta.

Menurut Rahman, informasi dari rekannya di Timika, operator pendakian pun sudah berkoordinasi dengan anggota kepolisian dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk membawa pulang Lilie dan Elsa. "Semoga proses evakuasi besok (hari ini) benar-benar berjalan lancar," ucap pria yang terakhir mendaki Cartenz pada 2018 itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus