Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Terpesona Wiro Sableng dan The Raid, Sutradara Malaysia Buat Wira

Sutradara asal Malaysia mengaku mendapatkan inspirasi dari sejumlah film aksi Indonesia seperti The Raid dan Wiro Sableng untuk membuat film Wira.

29 Januari 2020 | 13.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara asal Malaysia Adrian Teh mengaku dirinya mendapatkan inspirasi dari sejumlah film aksi Indonesia seperti Merantau (2009), The Raid (2011), hingga Wiro Sableng (2018) untuk membuat film aksi keduanya, Wira (2019).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya penggemar film action Indonesia. Saya suka The Raid, Merantau, A Night Comes Before Us, sampai Wiro Sableng pun saya tonton. Saya banyak dapat influence dari film Indonesia," kata Adrian saat ditemui di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesukaannya atas film-film aksi Indonesia pun memperkenalkannya kepada aktor-aktor Tanah Air seperti Iko Uwais, Ismi Melinda, hingga Yayan Ruhian yang berhasil ia gaet untuk berlaga di film Wira.

Adrian mengaku mulanya ia mengajak aktor Mad Dog itu dalam film The Raid itu sebagai pengarah koreografi silat untuk film teranyarnya. " Tapi waktu itu untuk tokoh Iffrit, saya memang masih belum tentukan siapa aktor buat meranin dia," papar Adrian.

"Tiba-tiba saya berpikir, betapa bagusnya bila Bang Yayan main tokoh ini, dan rupanya dia menyanggupi. Kalau bukan Bang Yayan yang main, mungkin film ini tak akan semenarik yang diharapkan," ujarnya melanjutkan.

Sutradara film Paskal: The Movie (2018) itu pun tak menampik bahwa hadirnya Yayan Ruhian di film bergenre aksi itu menimbulkan reaksi yang baik di Negeri Jiran saat penayangannya sepanjang November-Desember 2019.Yayan Ruhian, dalam wawancara di Elite Club Epicentrum, Jakarta, 6 April 2016. Yayan juga masih meluangkan waktu mengajar di tempatnya belajar selama hampir 30 tahun, yaitu di padepokan Pencak Silat Tenaga Dasar di Tanah Abang. TEMPO/Nurdiansah

"Di Malaysia sendiri belum pernah ada film action dengan porsi fighting scene 75-80 persen dari cerita. Biasanya porsinya 50:50 antara aksi dan drama. Banyak first time buat film ini (untuk Malaysia)," kata Adrian.

Sineas berusia 36 tahun itu pun berharap, kehadiran film Wira sebagai kolaborasi aktor Malaysia dan Indonesia yang bisa menjadi jembatan di dunia perfilman antara dua negara tersebut.

"Saya harap penonton di Indonesia dapat menikmati film ini sebagaimana penonton di Malaysia. Semoga bisa memperkenalkan aktor Malaysia ke penikmat dan pembuat film Indonesia kalau ada aktor seperti Hairul (Azreen) untuk berlakon di Indonesia," kata Adrian.

"Saya juga look forward buat kerja sama lainnya sama film maker Indonesia, dan semoga ini bisa jadi sebuah jembatan crossover Indonesia dan Malaysia," ujarnya pula.

Wira bercerita tentang Hassan (Hairul Azreen) yang meninggalkan keluarganya sejak ia masih muda untuk menjadi seorang tentara, dan menjauh atas ketidakadilan yang dialami keluarga dan komunitasnya yang ditindas oleh Raja (Dain Said).

Setelah menjalankan tugasnya sebagai tentara, Hassan kembali ke keluarganya dengan hutang janji kepada saudara perempuannya, Zain (Fifi Azmi) yang harus melawan anak-anak Raja.

Penayangan perdana film Wira di Indonesia akan dimulai pada 30 Januari di bioskop-bioskop CGV. Selain Indonesia, film ini juga ditayangkan di sejumlah negara Asia Tenggara lain seperti Singapura, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus