Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Thailand menunda penerapan sistem Otorisasi Perjalanan Elektronik (ETA) wajib bagi wisatawan bebas visa yang memasuki negara tersebut. Sistem baru tersebut awalnya direncanakan diterapkan pada Desember 2024 untuk wisatawan dari 93 negara di dunia. Tanggal peluncuran baru belum dikonfirmasi, menurut Nation Thailand.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Luar Negeri Thailand menjelaskan, mereka menekankan pentingnya menerapkan sistem tersebut di tengah tingginya minat wisata ke negeri itu. Namun, saat ini mereka sedang berkoordinasi dengan lembaga pemerintah lainnya untuk menyelesaikan perincian dan memastikan peluncuran yang lancar.
Penerapan Sistem ETA
Sistem ETA akan berlaku bagi warga negara dari semua negara bebas visa yang memasuki Thailand melalui darat, udara, atau laut, dengan pengecualian bagi wisatawan dari Kamboja, Laos, dan Malaysia. Otorisasi tersebut memungkinkan untuk satu kali masuk dan berlaku selama 60 hari sejak tanggal penerbitan, dengan opsi perpanjangan satu kali hingga 30 hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemegang ETA juga akan dapat menggunakan gerbang imigrasi otomatis di titik masuk sehingga bisa mengurangi waktu pemrosesan dengan memindai kode QR pada otorisasi mereka.
Saat ini, warga negara dari 93 negara dan wilayah, termasuk Australia, Tiongkok, India, Inggris, AS, dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, menikmati akses masuk bebas visa ke Thailand.
Antara Januari dan Agustus tahun ini, Thailand menyambut lebih dari 21 juta wisatawan asing, meningkat 33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Apa Itu ETA?
ETA sudah diterapkan di banyak negara, termasuk Amerika Serikat. Menurut Aaron Wong, pendiri situs web perjalanan The MileLion, sistem ini merupakan bentuk penyaringan awal untuk pelancong yang dibebaskan dari visa ke negara-negara tertentu. Berbeda dengan visa, ETA lebih ditujukan untuk kunjungan jangka pendek dan umumnya tidak terlalu sulit untuk mendapatkannya.
“Tidak seperti visa tradisional, yang biasanya melibatkan wawancara, formulir yang panjang, dan kunjungan langsung ke konsulat, ETA biasanya diajukan secara daring dan diberikan dalam jangka waktu yang lebih pendek,” katanya, kepada CNA.
Dengan sistem ini, otoritas Thailand bisa mengetahui kondisi kesehatan wisatawan, catatan kriminal, dan riwayat perjalanan. ETA juga bisa jadi alasan untuk memungut biaya dari setiap pengunjung, karena sebagian besar aplikasi ETA disertai dengan biaya administratif.
VN EXPRESS | CNA