Tim SAR Bandung Masih Mencari Wisatawan yang Hilang di Pantai Selatan Garut

TEMPO.CO, Bandung - Tim pencari dan penyelamat (SAR) mencari seorang wisatawan dari Bandung yang hilang di Pantai Cikaso, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Korban hanyut di laut saat berenang bersama tiga rekannya, Jumat sore, 12 Februari 2021.

“Sampai saat ini hasil pencarian masih nihil,” kata Supriono, Kepala Seksi Operasi SAR Bandung, Ahad pagi, 14 Februari 2021. Menurut dia, operasi pencarian dilanjutkan Ahad pagi ini dengan penyusuran di pantai dan penyisiran di laut. Jaraknya berkisar 2-3 kilometer yang terpencar ke arah barat dan timur.

Baca juga:
La Nina Bikin Wisatawan di Pantai Selatan Yogyakarta Harus Ekstra Waspada

Tim melibatkan 80 orang yang didukung kalangan kepolisian, tentara, puskesmas, nelayan, dan masyarakat. “Perahu dan peralatan lengkap, ditambah perahu nelayan dan dua drone,” ujar Supriono.

Menurutnya selama pencarian tidak ada kendala di lapangan. Cuaca tergolong bagus dan ombak laut tidak sampai satu meter sehingga bisa diarungi perahu karet bermotor. Namun begitu korban masih sulit ditemukan tim pencari. Muncul dugaan korban tersangkut di karang. “Untuk penyelaman belum dilakukan, baru snorkeling saja,” kata dia.

Korban yang hilang itu bernama Fakhry Rahmadiza Syafni berusia 22 tahun. Dia bersama empat rekannya datang ke Pantai Cikaso, Garut, untuk liburan, Jumat, 12 Februari 2021. Mereka alumnus SMAN 5 Bandung yang tergabung dalam perhimpunan pecinta alam Sadagori di sekolah itu.

Setelah mendirikan tenda di pantai sore hari, empat dari lima sekawan itu berenang. Dari dekat pantai mereka terseret jauh ke laut. Upaya pertolongan seorang kawan yang tidak ikut berenang dengan tali gagal. Setelah itu dia berlari meminta pertolongan ke penduduk sekitar. Tiga orang yang selamat dilarikan ke Puskesmas terdekat dan sudah pulang pada Sabtu, 13 Febaruari 2021.

Menurut Supriono, saat kejadian itu tinggi gelombang Laut Selatan mencapai 1-1,5 meter. Sebenarnya kata dia, wisatawan dilarang berenang di sepanjang pantai selatan. “Hanya untuk dinikmati saja pemandangannya,” kata dia. Sampai Ahad sore, Fakhry asal Bandung belum ditemukan.