Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Traveling itu selalu menyenangkan, tetapi tergantung pada teman perjalanan. Jika dapat teman yang asyik, traveling menjadi jauh lebih seru. Namun, jika salah pilih teman perjalanan, traveling bisa jadi ajang ujian kesabaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jadi, pandai-pandailah memilih teman traveling. Seperti apakah teman perjalanan yang harus dihindari?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Tukang Mengeluh
Perjalanan tidak selalu mulus. Bahkan untuk mendapatkan pemandangan cantik di atas bukit, pelancong harus melalui perjalanan yang melelahkan terlebih dahulu. Lalu, bagaimana jika sepanjang perjalanan ada yang menggerutu, kesal, kepanasan, bahkan pemandangan yang indah disebut biasa-biasa saja? Tukang mengeluh kronis ini dapat menyedot kegembiraan saat traveling.
2. Perencana berlebihan
Tak ada salahnya mengunjungi banyak tempat dalam satu perjalanan. Namun, ada jenis pelancong yang ingin menjejalkan segala hal yang mungkin dilakukan dari pagi hingga senja. Saking padatnya, hampir tidak punya waktu untuk duduk sebelum mendatangi tempat wajib berikutnya. Tipe teman traveling seperti ini dapat bikin lelah. Liburan yang harusnya santai pun jadi seperti maraton.
3. Hemat berlebihan
Ada saja orang yang memilih melewatkan makan, tidur di bandara, atau berjalan kaki tiga jam untuk menghindari ongkos taksi yang sedikit. Bepergian dengan anggaran terbatas memang bagus, tetapi ada batasan tipis antara hemat dan sangat pelit.
4. Fanatik media sosial
Punya teman yang sedikit-sedikit unggah di media sosial? Setiap makanan, pemandangan indah, dan interaksi lokal berubah menjadi pemotretan. Bukannya menikmati momen tersebut, liburan pun terasa seperti membuat konten.
5. Suka membatalkan
Sudah merencanakan perjalanan bersama dengan cermat, lalu ada pembatalan di menit-menit terakhir. Ha itu sering kali terjadi dan itu bikin pelancong kesal.
6. Golongan terserah
Sederhana saja, misalnya ketka ingin memilih makanan, dia mengatakan terserah. Ini membuat frustrasi karena merasa bahwa Anda mengelola perjalanan sendirian. Ajak mereka untuk memilih, terkadang mereka hanya butuh dorongan untuk berbagi preferensi mereka.
7. Orang yang terlalu khawatir
Khawatir itu wajar, apalagi jika berada di negara asing. Namun, tipe pelancong yang selalu waspada tidak asyik buat teman jalan. Mereka akan terlalu memikirkan segalanya, mengkhawatirkan setiap tempat jajanan kaki lima, dan memeriksa Google Maps setiap lima menit. Sekali lagi, keselamatan memang penting, tetapi juga perlu bersantai dan menikmati momen traveling.
TIMES OF INDIA
Pilihan Editor: Alasan Mengapa Orang yang Suka Traveling Lebih Awet Muda