Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Tipe Teman Traveling yang Sebaiknya Dihindari, Bikin Perjalanan jadi Kurang Seru

Jika dapat teman yang asyik, traveling menjadi jauh lebih seru. Namun, jika salah pilih teman perjalanan, traveling bisa jadi ajang ujian kesabaran

31 Oktober 2024 | 05.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Traveling itu selalu menyenangkan, tetapi tergantung pada teman perjalanan. Jika dapat teman yang asyik, traveling menjadi jauh lebih seru. Namun, jika salah pilih teman perjalanan, traveling bisa jadi ajang ujian kesabaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jadi, pandai-pandailah memilih teman traveling. Seperti apakah teman perjalanan yang harus dihindari? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Tukang Mengeluh

Perjalanan tidak selalu mulus. Bahkan untuk mendapatkan pemandangan cantik di atas bukit, pelancong harus melalui perjalanan yang melelahkan terlebih dahulu. Lalu, bagaimana jika sepanjang perjalanan ada yang menggerutu, kesal, kepanasan, bahkan pemandangan yang indah disebut biasa-biasa saja? Tukang mengeluh kronis ini dapat menyedot kegembiraan saat traveling.

2. Perencana berlebihan 

Tak ada salahnya mengunjungi banyak tempat dalam satu perjalanan. Namun, ada jenis pelancong yang ingin menjejalkan segala hal yang mungkin dilakukan dari pagi hingga senja. Saking padatnya, hampir tidak punya waktu untuk duduk sebelum mendatangi tempat wajib berikutnya. Tipe teman traveling seperti ini dapat bikin lelah. Liburan yang harusnya santai pun jadi seperti maraton. 

3. Hemat berlebihan 

Ada saja orang yang memilih melewatkan makan, tidur di bandara, atau berjalan kaki tiga jam untuk menghindari ongkos taksi yang sedikit. Bepergian dengan anggaran terbatas memang bagus, tetapi ada batasan tipis antara hemat dan sangat pelit. 

4. Fanatik media sosial

Punya teman yang sedikit-sedikit unggah di media sosial? Setiap makanan, pemandangan indah, dan interaksi lokal berubah menjadi pemotretan. Bukannya menikmati momen tersebut, liburan pun terasa seperti membuat konten. 

5. Suka membatalkan 

Sudah merencanakan perjalanan bersama dengan cermat, lalu ada pembatalan di menit-menit terakhir. Ha itu sering kali terjadi dan itu bikin pelancong kesal. 

6. Golongan terserah 

Sederhana saja, misalnya ketka ingin memilih makanan, dia mengatakan terserah. Ini membuat frustrasi karena merasa bahwa Anda mengelola perjalanan sendirian. Ajak mereka untuk memilih, terkadang mereka hanya butuh dorongan untuk berbagi preferensi mereka.

7. Orang yang terlalu khawatir 

Khawatir itu wajar, apalagi jika berada di negara asing. Namun, tipe pelancong yang selalu waspada tidak asyik buat teman jalan. Mereka akan terlalu memikirkan segalanya, mengkhawatirkan setiap tempat jajanan kaki lima, dan memeriksa Google Maps setiap lima menit. Sekali lagi, keselamatan memang penting, tetapi juga perlu bersantai dan menikmati momen traveling.

TIMES OF INDIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus