Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Liburan ke luar negeri bisa gagal total hanya gara-gara aturan paspor yang tidak dipenuhi pelancong, tidak peduli sudah membeli tiket pesawat dan memesan hotel. Sebelum itu terjadi, periksa keabsahan paspor dan cari tahu aturan dokumen perjalanan di negara tujuan. Sebab, setiap negara memiliki aturan yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pakar perjalanan membagikan beberapa hal yang peru diperhatikan pelancong sebelum liburan ke luar negeri. Dawn Morwood, pakar traveling dan Co-Director di Cheap Deals Away UK, mengatakan bahwa persyaratan paspor untuk masuk setiap negara sangat berbeda, mulai dari masa berlaku hingga halaman kosong yang tersisa di paspor pun diperhitungkan.
1. Masa Berlaku Paspor
Masa berlaku paspor bisa membuat liburan gagal. Umumnya negara-negara di dunia menerima masa berlaku antara tiga atau enam bulan. Jika masa berlaku kurang dari itu maka pelancong tidak diizinkan masuk negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Negara-negara seperti Indonesia, Bahrain, dan Thailand memberlakukan aturan masa berlaku paspor selama enam bulan sejak tanggal masuk," kata Dawn seperti dilansir dari Mirror, Senin, 7 Oktober 2024.
Negara seperti Amerika Serikat biasanya tidak terlalu ketat, hanya mensyaratkan paspor berlaku selama masa tinggal, tetapi sebaiknya periksa persyaratan visa tertentu terlebih dahulu.
Jika butuh memperbarui paspor, lakukan sejak jauh-jauh hari karena proses pembuatan paspor cukup lama. Pelancong harus mencari jadwal di aplikasi M-Paspor yang sering kali harus menunggu lebih dari satu bulan.
Dawn menyarankan memperbarui paspor setidaknya sembilan bulan sebelum masa berlaku habis.
"Saya memperbarui paspor saya secara berkala sekitar sembilan bulan sebelum masa berlakunya habis, yang membuat saya tidak perlu repot-repot mengurusnya selama periode permintaan tinggi. Saya sarankan para pelancong menggunakan layanan cepat selama musim puncak untuk memastikan mereka mendapatkan paspor tepat waktu untuk perjalanan mendadak," kata dia.
2. Jumlah Halaman Kosong
Beberapa negara, termasuk Afrika Selatan, Rusia, dan Cina, mengharuskan pelancong memiliki setidaknya dua halaman kosong di paspor untuk mendapatkan cap visa. Jika terbang ke Afrika Selatan dan tidak memiliki halaman yang diperlukan, pelancong dapat ditolak di perbatasan.
3. Data Paspor dan Tiket Sesuai
Pelancong juga harus memastikan informasi yang diberikan secara daring saat pembelian tiket sesuai dengan yang ada di paspor dan dokumen identitas lainnya. Kesalahan ejaan atau nomor dapat menyebabkan keterlambatan. Beberapa maskapai penerbangan bahkan mungkin mengenakan biaya untuk memperbaikinya saat mencoba check-in untuk penerbangan.
4. Stempel di Paspor
Aturan stempel berbeda-beda di setiap negara. Di Malaysia, misalnya, pelancong memerlukan stempel masuk, dan jika tidak mendapatkannya maka urusan jadi rumit.
Demikian pula, pelancong di Wilayah Schengen harus memastikan paspor mereka dicap untuk menghindari denda karena melebihi batas waktu tinggal. Namun, hal ini akan dihapuskan pada 10 November 2024, saat metode biometrik baru akan diterapkan.
Dawn mengatakan bahwa dia selalu mengikuti aturan paspor di atas sehingga perjalanannya ke luar negeri selalu lancar, tanpa khawatir ditolak di perbatasan.
"Setiap pelancong harus melakukan hal yang sama untuk menghindari penundaan dan stres yang tidak perlu. Jadi, lupakan prioritas tabir surya, pastikan memprioritaskan paspor," kata dia.
EXPRESS.CO.UK | MIRROR.CO.UK
Pilihan Editor: 6 Tips Traveling ke Luar Negeri untuk Pemula