Tips Berlibur ke Jepang dengan Biaya Relatif Terjangkau

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Indramayu Lucky Hakim mengaku bersalah karena pergi berlibur ke Jepang tanpa surat izin dari pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

"Saya pergi tidak membawa surat izin dari Pak Mendagri, ini salah saya jadi saya minta maaf khususnya pada masyarakat Indramayu," ujar Lucky Hakim saat ditemui awak media di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 April 2025.

Lucky mengaku bahwa rencana berlibur ke Jepang bersama dengan keluarganya telah direncanakan sejak tahun lalu, yakni Desember 2024. Keberangkatan keluarga Lucky ke Jepang dijadwalkan berlangsung pada 2 hingga 11 April 2025.

Jepang merupakan salah satu negara yang banyak diminati wisatawan dari Indonesia. Namun, biaya untuk berlibur ke Jepang cukup tinggi. Berikut informasi mengenai tips dan biaya yang dapat direncanakan untuk berlibur ke Jepang agar tidak memakan budget yang besar.

1. Menghemat Biaya Tiket Pesawat

Dilansir dari laman Google Travel, biaya yang dibutuhkan untuk melangsungkan keberangkatan dari Jakarta menuju kota-kota di Jepang cukup beragam, yakni berkisar antara Rp 5,5 juta untuk ke Osaka, Rp 6,1 juta untuk ke Tokyo, Rp 8,3 juta untuk ke Sapporo, hingga Rp 10,8 juta untuk ke Hiroshima.

Tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk perjalanan udara membuat banyak wisatawan Indonesia rela membeli tiket jauh-jauh hari. Selain itu, beberapa wisatawan juga mengunjungi travel fair untuk berburu promo.

Salah satu travel fair bertajuk Permata Bank x Japan Airlines Travel Fair 2025 yang digelar pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 lalu menawarkan tiket penerbangan langsung ke Jepang dengan harga yang relatif terjangkau dari harga tiket normal. Untuk perjalanan Jakarta menuju Tokyo, terdapat promo penawaran dengan harga Rp 4,7 juta untuk kelas ekonomi, sementara perjalanan menuju Osaka hanya perlu menghabiskan Rp 4,8 juta untuk sekali perjalanan. 

2. Menghemat Akomodasi dan Transportasi

Dilansir dari laman Google Travel, para wisatawan yang ingin mengunjungi Jepang memiliki banyak pilihan penginapan dengan budget beragam, mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 7,3 juta per hari, tergantung pada kualitas hotel dan jarak dengan pusat kota.

Namun, melemahnya yen, mata uang Jepang, membuat hotel bintang empat mudah dicari dengan harga murah.  Apabila ingin semakin menghemat akomodasi untuk hotel, maka wisatawan dapat memesan hotel kapsul yang mematok harga di bawah Rp 1 juta per malamnya.

Menurut Antara, tiket sekali jalan kereta di Jepang sekitar Rp 22 ribu, sedangkan harga taksi per kilometer sekitar Rp 43 ribu. Jepang terkenal dengan kereta Shinkansen yang aman dan efisien. Harga tiket bervariasi, tergantung pada rute dan kelas tarif.

Bila ingin bepergian keliling Jepang, maka wisatawan dapat menggunakan tiket JR Pass atau tiket regional ke area tertentu di Jepang. Pilihan lainnya, wisatawan dapat membeli kartu Suica yang dapat diisi ulang. 

3. Menghemat Anggaran Kuliner dan Aktivitas Wisata

Menurut Antara, makan dan minum di restoran Jepang dapat menghabiskan 1.000 hingga 3.000 yen atau sekitar Rp 116 ribu hingga Rp 348 ribu. Namun, ada banyak pilihan makanan lain yang lebih terjangkau.

Di lokasi yang jarang dikunjungi turis, biaya hidup membuat harga makan menjadi rendah. Pasar dan jalan-jalan malam yang dipenuhi yatai (warung makanan) dapat menjadi surga bagi pecinta kuliner untuk berhemat karen menyediakan sushi dan soba. Selain itu, terdapat konbini atau warung serba ada untuk membeli makanan yang lebih terjangkau.

Bila ingin mengunjungi tempat wisata, ada banyak lokasi gratis yang bisa diakses. Alih-alih membawar 3.500 yen untuk menikmati pemandangan Tokyo Sky Tree, wisatawan dapat beralih mengunjungi Lantai Observasi Gedung Pemerintah Metropolitan gratis. Selain itu, wisatawan dapat memilih menjelajahi Jepang dengan berjalan kaki.

Rizki Dewi Ayu dan Yunia Pratiwi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Lucky Hakim Pernah Disorot Saat Datang di Acara Ponpes Al Zaytun