Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Tips Mencegah Jetlag setelah Penerbangan Jarak Jauh

Saran utama dari para ahli untuk menghindari jetlag adalah menyesuaikan dengan waktu setempat saat naik pesawat.

13 Juli 2022 | 17.29 WIB

Ilustrasi tidur di pesawat. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi tidur di pesawat. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jetlag merupakan masalah yang paling banyak ditemui setelah perjalanan jarak jauh denganpesawat. Terkadang ini membuat frustrasi di tengah liburan karena tidak bisa langsung menjelajahi tempat baru akibat kantuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tapi jangan khawatir, pakar perjalanan di viewfromthewing.com mengungkapkan kiat terbaik mereka untuk menghindari jetlag, sehingga pelancong dapat menyesuaikan diri dengan tujuan baru secepat mungkin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saran utama dari para ahli adalah menyesuaikan dengan waktu setempat saat naik pesawat. Mereka menyarankan makan dan tidur seolah-olah itu adalah waktu di tempat tujuan, dimulai sejak naik pesawat.

Makan pada waktu yang diinginkan setelah tiba dapat membantu tubuh menyesuaikan diri. Dengan begitu, tubuh langsung bisa beraktivitas seperti biasa. 

Mereka bahkan menyarankan makan sebelum  naik pesawat jika bisa dan lebih cocok dengan jadwal baru.

Tidur juga merupakan bagian penting dari aklimatisasi. Jika tiba di tempat tujuan di pagi hari, memaksimalkan jumlah tidur di pesawat adalah prioritas untuk memastikan tubuh segar saat tiba. 

Namun, jika mendarat di malam hari, maka yang terbaik adalah tidur ketika sudah tiba, pada waktu yang sama dengan penduduk setempat. Jadi, tak usah tidur selama perjalanan.

Kadang-kadang itu mungkin berarti memaksa mata bergadang meski tubuh lelah, tetapi ini sangat berharga untuk perjalanan liburan. 

"Naik pesawat dan jika sudah waktunya tidur di tempat tujuan, tidurlah. Jika tidak, begadang. Rencanakan makanan berdasarkan waktu lokal yang baru juga. Itu mungkin berarti makan sebelum penerbangan, bukannya di tempat tujuan," kata pakar. "Begadang sampai waktu tidur di tempat tujuan pada hari tiba. Jika tidur di siang hari, akan off selama berhari-hari. Jadi perlu memaksakan diri untuk melewatinya."

Pakar juga merekomendasikan untuk menyesuaikan diri dengan zona waktu baru sehari sebelum terbang.

Selain itu, makanan dan minuman selama penerbangan juga bisa mempengaruhi jetlag. Beberapa buah membantu mengurangi risikonya, termasuk semangka, mentimun, ceri asam, kacang-kacangan, dan jeruk bali. Tapi, jangan sekali-kali memilih minuman kopi atau apa pun yang mengandung tinggi gula. Kopi memicu dehidrasi dan menunda peningkatan hormon melatonin yang mengganggu siklus tidur. Adapun makanan dan minuman tinggi gula menyebabkan meningkatnya energi dalam jangka pendek tapi turun drastis dan bikin lelah. 

THE SUN

Baca juga: Mengurangi Efek Jet Lag, Lakukan Beberapa Tips ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus