Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu alasan wisatawan ogah bertualang dengan kapal pesiar adalah mabuk laut. Padahal, dengan ukuran kapal pesiar yang besar saat ini, seringkali penumpang tidak merasakan efek berada di laut, meskipun masih ada beberapa orang yang begitu sensitif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mabuk laut disebabkan oleh adanya gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh. Pergerakan kapal yang tidak konsisten menyebabkan ketidakseimbangan pada telinga sehingga memicu hormon stres dalam tubuh sehingga menyebabkan mual dan muntah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika rentan mabuk laut atau mabuk perjalanan, ada baiknya membawa obat antimabuk. Wisatawan juga bisa mendapatkan barang-barang penting ini di kapal,tapi tentu saja dengan harga yang berbeda.
Untungnya, ada banyak cara untuk mempersiapkan diri sebelum naik kapal. Tim Omio, agen perjalanan yang berbasis di Jerman, membagikan tips terbaik mereka tentang segala hal untuk menghindari mabuk laut, mulai dari memilih kapal pesiar terbaik hingga makanan yang sebaiknya dihindari selama liburan.
1. Pilih kapal pesiar Eropa
Menurut para ahli, lihatlah rute kapal pesiar sebelum membeli tiketnya. Sebaiknya hindari rencana perjalanan kapal pesiar yang melewati penyeberangan Atlantik Utara, serta Karibia selama musim badai, yaitu antara bulan Juni dan November.
“Peluang terbaik untuk perairan yang lebih tenang adalah kapal pesiar Eropa yang melakukan perjalanan melalui Laut Mediterania, Teluk Meksiko atau kapal pesiar Karibia yang berangkat dari San Juan atau Puerto Rico, di luar musim badai.”
2. Pesan kabin di tengah kapal
Kabin di tengah kapal di dek serendah mungkin adalah tempat paling tidak merasakan ombak, dan pilihlah kabin dengan balkon agar dapat udara segar.
3. Periksa usia kapal
Jika informasinya tersedia, lihatlah usia kapal sebelum memesan tiket karena hal ini mungkin berdampak pada mabuk laut saat berlayar. "Kapal-kapal baru akan dibuat dengan metode stabilisasi yang lebih baik, yang mengurangi tingkat gerakan yang dirasakan penumpangnya," kata tim Omio.
4. Hindari alkohol
Alkohol dapat menambah rasa mual yang timbul akibat mabuk laut. Minuman keras juga dapat mempercepat laju dehidrasi, yang akhirnya menurunkan daya tahan tubuh terhadap efek gerakan perahu.
5. Hindari makanan pedas atau berminyak
Pakar perjalanan menyarankan selama pelayaran, makanan akan berdampak pada tingkat mabuk perjalanan yang dirasakan. Makanan berat, berminyak, atau pedas harus dihindari karena dapat menambah rasa mual.
Sebaliknya, cobalah makan makanan ringan yang hambar seperti kerupuk, kacang-kacangan, dan roti dalam porsi kecil sepanjang hari, untuk memastikan selalu ada sesuatu di perut. Rasa mual selama di kapal pesiar mungkin membuat Anda merasa tidak ingin makan. "Namun, karena ada makanan di perut akan jauh lebih baik daripada tidak, karena makanan tersebut dapat menyebabkan Anda merasa lebih mual," kata para ahli itu.
6. Menghirup udara segar
Habiskan waktu sebanyak mungkin di luar dek untuk merasakan kehidupan di kapal. Untuk menjaga keseimbangan, fokuskan pandangan pada cakrawala sebagai titik acuan. Memiliki akses terhadap udara segar dan pemandangan cakrawala akan membantu mengurangi rasa mabuk laut, karena meningkatkan sirkulasi udara dan mendinginkan tubuh.
MIRROR.CO.UK | OUTLOOK TRAVELLER
Pilihan Editor: Mau Coba Naik Kapal Pesiar? Ini 7 Tips dari Pakar Perjalanan