Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain akomodasi dan barang bawaan, informasi seputar destinasi juga penting. Terutama tentang penipuan turis yang sering terjadi di Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jenis penipuannya pun beragam dari pencopetan hingga cara yang rumit. Agar terhindar dari situasi tidak mengunutungkan itu, berikut ini beberapa informasi tentang penipuan yang sering dialami turis di Eropa.
1. Gelang persahabatan
Waspadalah terhadap orang yang mendekati dan dengan cepat mengikatkan gelang di pergelangan tangan. Alih-alih mengatakan gelang persahabatan, Anda diminta bayar dengan harga yang cukup mahal.
2. Bertukar uang
Saat melakukan pembayaran berhati-hatilah terhadap penipu, baik itu vendor, pramusaji, atau supir taksi. Mereka mungkin mencoba mengganti uang kertas dengan berpura-pura membuang uang kertas yang lebih besar dan segera menggantinya dengan uang kertas pecahan yang lebih rendah.
3. Pura-pura menjadi teman
Saat bepergian di Eropa, berhati-hatilah terhadap orang yang berpura-pura berteman untuk mendapatkan uang. Mereka mungkin akan memulai percakapan, berteman, dan kemudian mengajak makan atau minum. Setelah selesai, jumlah tagihannya jauh lebih tinggi dari yang diharapkan. Untuk menghindarinya, sarankan tempat pilihan Anda atau tolak undangan dengan sopan.
4. Menemukan tempat duduk di kereta
Hal ini juga perlu diwaspadai jika ada yang terburu-buru membantu untuk menemukan tempat duduk atau membawa barang bawaan. Mereka mungkin saja penipu yang ingin mengambil barang bawaan Anda atau meminta tips besar karena sudah membawakan barang bawaan.
5. Pengawas ruangan
Di hotel kelas menengah Eropa, hati-hati terhadap pemeriksa kamar hotel. Saat salah satu memeriksa kamar dan barang-barang, yang lain diam-diam mencuri barang-barang berharga. Selalu konfirmasi dengan resepsionis sebelum mengizinkan pemeriksa kamar hotel palsu masuk ke kamar.
6. Petisi palsu
Di Eropa, waspadalah terhadap orang-orang yang menyodorkan petisi yang terkesan resmi dan meminta tanda tangan. Seringkali, hal ini ternyata merupakan janji sumbangan yang menipu. Tetap waspada, terutama di kafe luar ruangan, tempat para penipu memanfaatkan gangguan tersebut untuk mencuri barang berharga.
7. Polisi palsu
Orang berpenampilan resmi yang mengaku sebagai 'Polisi Turis' mungkin akan melakukan pemeriksaan dengan alasan seperti narkotika, uang palsu, atau zat ilegal lainnya. Jangan pernah menyerahkan dompet atau tas Anda kepada orang asing; bersikeras untuk memverifikasi kredensial mereka
8. Kamera rusak
Berhati-hatilah saat diminta mengambil foto seseorang menggunakan kamera atau ponselnya. Saat mencoba mengembalikan kamera, orang itu akan dengan sengaja menjatuhkan kamera, mengklaim bahwa perangkat tersebut rusak, dan kemudian meminta kompensasi. Versi lainnya saat mencoba merapikan kamera yang jatuh, ada teman penipun yang berusaha mencopet Anda.
9. Penjual palsu
Penjual palsu ini berpakaian bagus dan pandai bicara, serta memiliki mobil. Mereka juga menceritakan detail kesuksesan bisnisnya, dan memamerkan barang mewah. Mereka juga memberi hadiah barang priginal dan mahal. Hati-hati barang ini kemungkinan palsu. Beberapa saat mereka akan memiinta sejumlah uang tunai dengan alasan kartu kreditnya tertinggal.
10. Pengalih perhatian
Penipu kadang melibatkan banyak orang. Seseorang akan mengalihkan perhatian dengan mengobrol, sedangkan yang lainnya merogoh tas atau saku. Ada juga taktik lainnya seperti berpura-pura pingsan, terjatuh dari lift, memulai perkelahian, atau bahkan menanyakan arah, demi mengalihkan perhatian.
11. Penipuan tiket
Salah satu penipuan paling umum di Eropa terkait dengan penjualan tiket. Penipu yang menyamar sebagai warga lokal mencoba membantu turis membeli tiket, tapi tiket yang dijual tidak valid atau mengambil uang Anda selama transaksi. Hati-hati terhadap orang yang menawarkan bantuan, dan pastikan selalu membeli tiket dari sumber resmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TRAVEL LEISURE ASIA