Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tjong A Fie merupakan pengusaha sukses berdarah Tionghoa yang hidup sekitar abad ke-19 sampai awal abad 20 di Medan, Sumatera Utara. Perantau asal Tiongkok ini berhasil membangun bisnis skala besar, dan memiliki lebih dari 10 ribu karyawan.
Tjong A Fie dikenal sebagai dermawan yang turut andil dalam mengembangkan kota Medan. Sosoknya terlibat dalam pendanaan pembangunan Masjid Raya Medan, Masjid Gang Bengkok, Istana Maimoon, Gereja Uskup Agung Sugiopranoto, Kuil Buddha di Brayan, Kuil Hindu untuk warga India, Batavia Bank, Deli Bank, Jembatan Kebajikan di Jalan Zainul Arifin, mendirikan rumah sakit Tionghoa pertama di Medan bernama Tjie On Jie Jan, dan menyumbangkan menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan lama.
Sosoknya juga dikenal sebagai pelopor industri perkebunan dan transportasi kereta api pertama di Sumatra Utara, yakni Deli Spoorweg Maatschappij (DSM), yang menghubungkan kota Medan dengan pelabuhan Belawan.
Sosok Tjong A Fie
Mengutip tionghoa.info, Tjong A Fie merupakan seorang kapitan, pengusaha perkebunan dan bankir keturunan Hakka. Dirinya lahir di Sungkow, Meixian, Guangdong, Tiongkok pada 1860. Sebelum sukses di Medan, Tjong A Fei merupakan anak dari keluarga sederhana.
Di masa kecil, Tjong A Fie diketahui sudah meninggalkan bangku sekolah dan memilih membantu sang ayah menjaga toko. Walau berpendidikan rendah, Tjong A Fei merupakan anak yang cerdas, terutama dalam berdagang.
Merantau ke Medan
Pada 1875, saat masih berumur 18 tahun, Tjong A Fie pergi ke Medan, Sumatera Utara untuk mengadu nasib. Ia menyusul kakaknya, Tjong Yong Hian yang lebih dulu bekerja dan menjadi salah satu pemimpin Tionghoa di Medan.
Melansir indonesia.go.id, setibanya di Medan, Tjong A Fie bekerja di salah satu toko buku milik kerabat kakaknya, dan bertugas menjual buku dan menagih hutang konsumen. Berkat keuletan dan kepiawaiannya dalam bekerja, pemerintah kolonial Belanda tertarik pada sosok Tjong A Fie. Dan memintanya menjadi mediator berbagai masalah di Medan, khususnya ketika harus berhadapan dengan orang-orang keturunan Cina.
Sosok Tjong A Fie bukan hanya dikenal sebagai orang Cina yang gigih bekerja, tak kenal menyerah dalam mencapai keberhasilan usaha dan fokus menekuni tanggung jawab tugasnya. Ia juga dikenal banyak orang sebagai karakter yang pandai bergaul, ramah, toleran dan penolong.
Sikap yang melekat pada diri Tjong A Fie itulah yang membuatnya mampu berkawan dengan siapa saja, dari suku, ras, agama dan kasta apapun. Banyak kawan Tjong A Fie adalah orang-orang keturunan India, suku Melayu, Batak, Arab, Belanda, Eropa dan lainnya yang berbeda bahasa, agama dan strata.
Binis-binis yang Dimiliki Tjong A Fie
Di Medan, Tjong A Fie mulai bergerak pada sektor perkebunan tembakau. Berkat sikap ramahnya, Tjong A Fei kala itu akrab dengan Sultan Deli, yang kemudian membantunya dalam memenuhi keperluan-keperluan perkebunan tembakau. Sukses mengembangkan usaha perkebunan tembakau Deli, Tjong A Fei kemudian mengembangkan sayap ke perkebunan teh di daerah Bandar Baru, dan perkebunan kelapa di Sumatera Barat.
Bisnisnya lain Tjong A Fie meliputi pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank (yakni Bank Kesawan, sebagai cikal bakal keamanan finansial di Medan), dan sebagainya. Tjong A Fie juga mendirikan perusahaan kereta api dengan nama The Chow-Chow & Swatow Railyway Co.Ltd di Provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan, dengan bantuan kakaknya, Tjong Yong Hian.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Tjong A Fie adalah sosok yang setia, jujur dan bersatu dengan lingkungannya. Ia selalu berprinsip “di mana langit dijunjung di situ bumi dipijak”. Tjong A Fie juga membagikan 5 persen keuntungan (diluar upah) dalam bentuk bonus kepada para pekerjanya, sebagai dedikasi karena telah bersama-sama membangun bisnis yang ia rintis di Medan.
DELFI ANA HARAHAP
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini