Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Toko-toko Legendaris di Surabaya, Ada yang Berusia 144 Tahun

Arek Surabaya pasti tahu kedai es krim Zangrendi atau Toko Buku Paneleh, selain itu ada toko-toko legendaris lainnya yang usianya sudah ratusan tahun.

28 Desember 2021 | 10.40 WIB

Suasana sisi depan restoran es krim Zangrandi di jalan Yos Sudarso, Surabaya (03/4). TEMPO/Fully Syafi
Perbesar
Suasana sisi depan restoran es krim Zangrandi di jalan Yos Sudarso, Surabaya (03/4). TEMPO/Fully Syafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Surabaya, kota yang dijuluki Kota Pahlawan ini memiliki banyak sejarah. Banyak toko yang sudah berusia puluhan tahun yang berdiri di ibu kota Jawa Timur ini. Selain untuk berbelanja, Anda bisa mampir ke toko-toko ini untuk bernostalgia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Zangrandi
Arek Suroboyo sudah pasti tak asing dengan toko es krim yang satu ini.  Berdiri sejak tahun 1930, Zangrandi adalah saksi bisu kemerdekaan Indonesia di Kota Surabaya. Toko es krim yang satu ini bisa Anda kunjungi untuk bernostalgia sembari makan es krim di tengah panasnya Surabaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

2. Spikoe Resep Kuno
Apabila Anda seorang pencinta kue, Spikoe Resep Kuno merupakan salah satu kue yang patut Anda coba. Telah ada semenjak 1976, Spikoe merupakan salah satu buah tangan yang harus Anda beli apabila berkunjung ke Surabaya. 

3. Toko Buku Peneleh
Toko yang satu ini wajib dikunjungi oleh bibliophilia dan pecinta sejarah. Mengutip dari Travellingyuk.com, Toko Buku Peneleh telah berdiri lebih dari dua abad. Dulu toko buku ini sempat menjadi tempat Bung Karno belajar soal wawasan kemerdekaan saat ia masih bersekolah di Hogere Burger School (HBS).

4. Gedung Siola
Dulunya gedung ini bernama White Laidlaw dan didirikan pada 1877, sekarang sudahg 144 tahun. Gedung ini dulunya ditempati Toko Whiteaway Laidlaw&Co milik pengusaha Inggris (Robert Laidlaw) yang menjual tekstil serta pakaian. 

Gedung Siola (waktu itu bernama Toko Chiyoda) terbakar habis karena pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Gedung ini lalu kembali dibuka tahun 1960-an sebagai Toko Siola. Nama Siola ini berasal dari nama pemiliknya, Soemitro-Ing Wibisono-Ong-Liem-Ang.

VALMAI ALZENA KARLA 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus