Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tonton Karapan Sapi, Tradisi Unik di Madura yang Terdaftar sebagai Warisan Budaya

Karapan sapi jenis kesenian, olahraga, atau permainan yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Madura. Keberadaannya terdaftar sebagai warisan budaya.

4 Mei 2023 | 08.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Karapan sapi merupakan jenis kesenian, olahraga, atau permainan yang dilakukan masyarakat Pulau Madura, Jawa Timur. Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun dan menjadi bagian penting dari budaya Madura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kerapan atau karapan sapi merupakan istilah dalam bahasa Madura yang digunakan sebagai nama dalam perlombaan pacuan sapi. Terdapat dua versi mengenai asal-usul penamaan kerapan, versi pertama menyebut bahwa istilah kerapan berasal dari kata kerap atau kirap yang berarti berangkat dan dilepas secara bersamaan, versi kedua menyebut bahwa kerapan berasal dari bahasa Arab kirabah yang berarti persahabatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karapan sapi pun telah terdaftar sebagai warisan budaya tradisi dan ekspresi lisan, yang telah terdaftar dengan nomor registrasi 201300029. Masih dilansir dari laman yang sama, karapan sapi dilakukan dengan sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu dan dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan sapi lainnya. 

Jalur pacuan yang ada biasanya memiliki panjang sekitar 100 meter dan satu pertandingan lomba dapat berlangsung sekitar 10 hingga 15 detik. Sebelum karapan sapi dimulai, biasanya terdapat ritual yang dilakukan, yakni ritual ubo rampeh, musik iringan saronen atau orkes gamelan khas Madura yang memiliki tujuan untuk melemaskan otot-otot sekaligus memamerkan keindahan pakaian (ambhin), setelah parade pakaian dan seluruh aksesoris dilepas, kecuali hiasan kepala atau obet yang memang sengaja dipasang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keperkasaan sapi.  

Pada awalnya, karapan sapi dimaksudkan sebagai hiburan rakyat biasa, namun seiring waktu, tradisi ini telah menjadi salah satu acara olahraga yang paling populer di Madura. Balap sapi ini sering diadakan pada saat-saat tertentu, seperti perayaan hari besar agama atau festival lokal, dan dihadiri oleh ribuan penonton yang memadati lapangan untuk menyaksikan balapan.

Namun demikian, seperti dilansir dari laman indonesiakaya.com, terdapat beberapa versi sejarah dari karapan sapi. Pertama, menyebut terdapat peranan Kyai Pratanu yang menyebarkan agama Islam dengan sarana karapan sapi. Selain itu, terdapat versi yang mengaitkan peran Syekh Ahmad Baidawi, seorang mubaligh dari Kudus yang mengajarkan cara bercocok tanam terhadap masyarakat Madura, sebagai bentuk syukur atas panen yang melimpah, diadakanlah hari persahabatan atau berkirabah dengan melaksanakan pacuan sapi. 

Meskipun demikian, karapan sapi bukan hanya sekadar ajang lomba, tetapi juga simbol budaya dan identitas Madura. Beberapa sapi yang digunakan untuk balapan bahkan memiliki nama-nama khusus dan dianggap sebagai bagian dari keluarga oleh pemiliknya. Selain itu, karapan sapi juga menjadi sumber penghasilan bagi banyak orang di Madura, termasuk para pebalap sapi dan pemilik sapi.

Mulai 1970-an, karapan sapi mengalami pergeseran fungsi, dari yang awalnya berfungsi sebagai alat hiburan, alat berkomunikasi, dan penanda awal masa tanam. Saat ini pelaksanaan karapan sapi mulai diorganisir dan kepemilikan sapi menjadi penanda status seseorang. 

Namun, seperti kegiatan olahraga lainnya, karapan sapi juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Pebalap sapi dapat terluka jika terjatuh dari kereta yang berjalan dengan kecepatan tinggi, dan sapi juga dapat terluka atau bahkan mati selama balapan. Oleh karena itu, pihak-pihak yang terlibat dalam tradisi ini berusaha untuk memastikan keselamatan semua orang dan hewan yang terlibat.

Di tengah-tengah perkembangan teknologi yang semakin maju, tradisi karapan sapi ini tetap bertahan dan menjadi simbol kebanggaan bagi orang Madura. Karapan sapi telah menjadi bagian integral dari budaya Madura dan merupakan salah satu ciri khas dari keanekaragaman budaya Indonesia yang kaya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.







Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus