Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tradisi Seba yang dilaksanakan oleh suku Baduy Banten tetap dilaksanakan di masa pandemi ini. Namun upacara dalam rangka ungkapan rasa syukur masyarakat adat Baduy atas hasil panen itu dilakukan dengan pembatasan seperti tahun sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ayah Arina Wakil Jaro Tangtu Badui Dalam Perwakilan Kampung Cikawartana mengatakan tradisi Seba wajib dilaksanakan oleh mereka. "Kami wajib melaksanakan tradisi Seba karena titipan dari leluhur itu," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, jika tidak dilaksanakan, suku Baduy khawatir akan ada kualat yang bisa menimbulkan malapetaka bencana alam, seperti banjir, kekeringan hingga longsor.
Dalam tradisi itu, suku Baduy menyerahkan hasil bumi di antaranya pisang, talas, beras huma, gula merah dan aneka kuliner lainnya kepada kepala daerah setempat. Hasil bumi itu diberikan kepada "Ibu Gede" Bupati Lebak Iti Octavia dan "Bapak Gede" Gubernur Banten Wahidin Halim.