Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Video Viral, Pengelola Hutan Wisata Mata Kucing Batam Bantah Terlantarkan Hewan

Pengelola Hutan Wisata Mata Kucing Batam dihujat netizen setelah video viral menunjukkan seekor binatang tergeletak di dalam kandang.

6 Desember 2023 | 22.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Batam - Pengelola membantah telah menelantarkan beberapa ekor hewan yang ada di mini zoo Hutan Wisata Mata Kucing Batam. Bantahan ini dikeluarkan setelah beberapa ini viral potongan video di media sosial yang menunjukkan seekor hewan tergeletak di dalam kandang mini zoo di Batam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Video itu hoax, tidak ada itu," kata Dahrul Sahhendri Pengelola Hutan Wisata Mata Kucing, Batam, Rabu, 6 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Video yang dibagikan oleh vloger bernama @denniy_khristanto, itu juga di upload ulang oleh beberapa aku berita. Begitu juga akun pencinta hewan.

Video itu mengundang reaksi netizen dan para pencinta hewan. Tidak sedikit netizen menghujat pengelola.

Lutung korban tabrak

Dahrul menjelaskan, hewan yang tergeletak di dalam video yang viral merupakan lutung. Ia mengklaim lutung tersebut mati bukan karena tidak dirawat, tetapi memang sudah sekarat setelah ditabrak di jalan raya depan Hutan Wisata Mata Kucing, pada Senin, 4 Desember 2023.

"Lutung itu mau nyebrang, dan ketabrak oleh motor pada pukul 15.00 WIB, sehingga kita selamatkan dan kita letakkan di kandang," kata Dahrul kepada awak media. 

Pengelola Hutan Wisata ini mengaku sudah merawat lutung dan memberi minum agar sembuh. Tetapi lutung tersebut tidak terselamatkan dan meninggal.

Ia melanjutkan, kejadian lutung ditabrak seperti ini sudah sering. "Bahkan tiga tahun yang lalu, kejadian yang sama, kita rawat lutungnya, setelah sembuh, kita lepas liarkan lagi," kata Dahrul.

Dahrul menyayangkan pembuat video itu tidak konfirmasi terlebih dahulu kepada pengelola Hutan Wisata Mata Kucing. Pembuatnya langsung mengupload video di media sosial sehingga menimbulkan masalah sampai saat ini. "Lutungnya sudah kami kuburkan, itu lutung liar," kata Dahrul.

Akibat kejadian, Polisi Kehutanan Ahli Pertama Seksi Wilayah 2 Batam BKSDA Riau Arianto mendatangi langsung Hutan Wisata Mata Kucing, Rabu siang. Arianto mengatakan, idealnya setiap masyarakat yang menemukan hewan dilindungi termasuk lutung agar melaporkan terlebih dahulu kepada BKSDA sebelum diambil tindakan.

"Termasuk jika ditemukan dalam keadaan hidup tanpa dokumen asal hewan agar melaporkan kepada kami," katanya.

Jika hewan dilindungi di temukan dalam keadaan mati juga harus dilaporkan dulu kepada BKSDA sebelum dilakukan tindakan, termasuk mengobati atau menguburkannya. "Karena dilindungi harus diketahui oleh pihak BKSDA," katanya.

Hutan Wisata Mata Kucing Bukan Mini Zoo

Hutan Wisata Mata Kucing buka mini zoo tetapi dengan izin pakai pengelolaan hutan wisata. Jadi, kawasan ini lebih fokus konservasi tanaman atau hutan. 

Pemilik Hutan Wisata Mata Kucing Netty Herawati juga membantah pihaknya menelantarkan hewan. Ia mengklaim semua hewan yang ada di Hutan Wisata Mata Kucing mendapatkan makan yang cukup. "Prinsip saya, mendingan saya tidak makan, asalkan hewan ini makan semua," katanya kepada Tempo, Rabu.

Saat ini hewan yang ada di Hutan Wisata Mata Kucing hanya anjing, iguana, dan beberapa ekor ayam. "Kami juga tidak memelihara hewan yang dilindungi," katanya.

YOGI EKA SAHPUTRA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus