Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak tempat wisata yang harus menelan pil pahit akibat pandemi Covid-19 karena jumlah wisatawan yang menurun. Tapi tempat wisata edukasi perternakan dan pengolahan susu sapi di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, masih bisa bertahan dan menjadi salah satu tujuan wisata cukup diminati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Wabah pandemi saat ini memang mengganggu seluruh aspek. Namun, Keju Lasi masih ramai dikunjungi wisatawan khususnya pewisata keluarga yang datang dari beragam daerah," kata pemilik usaha Peternakan dan Keju Lasi, Suhatril, Sabtu, 31 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabupaten Agam saat ini masuk dalam daerah yang menerapkan PPKM Level 3. Artinya pemerintah daerah boleh membuka tempat umum seperti objek wisata dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan.
Menurut Suhatril, daya tarik utama tempat wisata Keju Lasi adalah keaslian dan geografis peternakan di sana. Pemandangan indah Gunung Marapi di kawasan itu juga turut membuat wisatawan suka berada di sana.
Tak hanya menikmati pemandangan, atraksi utama di Keju Lasi adalah wisata edukasi pengolahan susu sapi perah dan produksi keju dengan nuansa alam yang sejuk khas suasana pegunungan.
Atraksi itu terutama diminati oleh anak-anak sehingga cocok untuk lokasi liburan keluarga. "Saat ini kami juga mengembangkan dengan wisata peternakan dari hewan-hewan sejenis semisal kambing, ayam, ikan, itik, domba, kerbau dan lainnya," kata Suhatril.
Di sisi lain, Keju Lasi juga memfokuskan di bidang pemasaran susu sapi hasil dari peternakan sapi. "Produk keju dan susu sapi segar juga menjadi kekuatan sendiri dari wisata edukasi ini di tengah pandemi, makanan sehat itu cukup banyak dicari pengunjung selain memberikan pelajaran dasar beternak bagi anak-anak," kata Suhtaril.
Setiap harinya, peternakan Keju Lasi bisa menghasilkan susu sapi hingga 500 liter dan 50 kilogram produksi keju. Hasil itu diperoleh juga dari sapi-sapi perah yang diserahkan ke warga sekitar untuk dibudidayakan.