Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Desa Kesik di Kecamataan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat atau NTB memiliki kemiripan dengan Bali. Desa ini memiliki alam yang indah dengan sawah terasering seperti di Tegalalang, Ubud, Bali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Desa Kesik berada 40 kilometer arah timur dari Kota Mataram. Desa ini terletak di lembah Gunung Rinjani dengan ketinggian 345 meter di atas permukaan laut. Dari desa itu, wisatawan bisa menyaksikan perairan Selat Alas di sebelah timur Pulau Lombok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Lombok Timur, NTB, Yogi Birrul Walid Sugandi mengatakan, Desa Kesik adalah desa wisata alam dan budaya. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pemahat dan pembuat gendang, salah satu unsur gamelan Suku Sasak di Pulau Lombok. "Desa Kesik memiliki keunikan berupa presentasi kultur Bali bercampur Sasak," kata Yogi pada Jumat, 21 Januari 2022.
Tradisi Nunas Neda di Desa Kesik, Kecamataan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Dok. Istimewa
Penduduk Desa Kesik menjalani tradisi Nunas Neda yang memohon berkah menjelang musim hujan tiba untuk keberhasilan tanaman padi. Sekali setahun berlangsung ritual yang berhubungan dengan pertanian. Waktu penyelenggaraan Nunas Neda ditetapkan oleh pemangku adat setempat. "Biasanya antara September sampai Nopember yang mendekati masa tanam padi periode berikutnya," katanya.
Kepala Desa Kesik, Kadri mengatakan, warisan leluhur dari Bali bisa terlihat dari keterampilan penduduk dalam membuat praja atau kerajinan tangan berbentuk kuda kayu yang biasa digunakan dalam pawai. Mereka juga menguasai seni ukir gamelan dan pandai memainkan gamelan. "Dari nama, warga Desa Kesik yang masih memiliki keturunan Bali mempertahankan nama Bali," ujarnya.
Tradisi Nunas Neda di Desa Kesik, Kecamataan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Dok. Istimewa
Kadri mencontohkan, warga Desa Kesik yang sudah menunaikan ibadah0 haji tetap menyandang nama khas Bali. Misalkan Haji Gede Sumantri atau Gede Arsit, Hajah Nengah Harni, dan lainnya. Atas kesepakatan penduduk, ada pura di desa ini yang berubah fungsi menjadi masjid. Kadri melanjutkan, di Dusun Selimur, 60 persen penduduknya adalah keturunan Bali yang beragama Islam.
Desa Kesik terdiri atas 15 dusun yang dihuni oleh 3.912 kepala keluarga atau 11.628 jiwa. Di sana terdapat tujuh sanggar gamelan, barong, gendang belik, dan praja. Pusat kerajinan ukir terdapat di Dusun Sungkit, pande gamelan di Dusun Selimur, dan kerajinan praja di Dusun Anak Dui. Untuk mengembangkan desa wisata ini, penduduk membangun kolam renang Wisata Tirta Ratu di Dusun Lengkok Ratu. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menetapkan Desa Kesik sebagai desa wisata pada 2021.
Warga Desa Kesik, Kecamataan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, NTB, yang menguasai seni ukir gamelan dan pandai memainkan gamelan. Dok. Istimewa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.