Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisatawan di Kota Yogyakarta Bakal Kian Ramai karena Jalur Tol

Dalam kurun 2023 sampai 2026, mobilitas di DI Yogyakarta, termasuk Kota Yogyakarta akan banyak berubah.

6 Februari 2022 | 07.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta memperkirakan kunjungan wisatawan bakal semakin banyak karena pembangunan jalur tol yang terkoneksi di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam dua tahun ke depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, dalam kurun 2023 sampai 2026 mobilitas di DI Yogyakarta, termasuk Kota Yogyakarta akan banyak berubah. Perubahan yang dia maksud salah satunya beroperasinya Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA secara maksimal dan jalur tol di sekitar Yogyakarta yang terhubung pada 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembangunan tol yang melintasi DI Yogyakarta, baik tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen ditargetkan beroperasi pada 2024. "Kota Yogyakarta sebagai wilayah aglomerasi akan mudah terpengaruh dari perubahan mobilitas dan akses ini," kata Heroe Poerwadi pada Sabtu, 5 Februari 2022.

Dengan akses tol yang membuka lebih banyak pintu ke Yogyakarta itu, Heroe menilai arus kendaraan yang masuk dan keluar Yogyakarta akan jauh lebih banyak dan berpotensi menimbulkan kemacetan. Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi kepadatan tersebut dengan menyusun rencana pembuatan sirip-sirip jalan untuk mengurai kepadatan lalu lintas.

Sirip- sirip jalan ini juga bisa menjadi alternatif rute menuju destinasi wisata yang ada di DI Yogyakarta dan jalur yang menuju Kota Yogyakarta. "Dengan adanya sirip sirip jalan itu, maka potensi kemacetan yang sangat serius baik ketika masuk maupun keluar Yogyakarta bisa dimininalisir," kata dia.

Heroe Poerwadi melanjutkan, keberadaan tol yang terhubung langsung ke DI Yogyakarta memberi banyak manfaat. Wisatawan bisa bepergian dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan mudah. Kota Yogyakarta, menurut dia, juga belajar dari Kota Bandung yang mengalami kemacetan saat tol Jakarta-Bandung beroperasi.

Sirip jalan atau akses alternatif di kawasan destinasi wisata membuat kendaraan wisatawan tidak menumpuk di satu jalur saja. Namun demikian, upaya menyiapkan sirip jalan ini juga perlu menggandeng pemerintah daerah di kawasan aglomerasi Kota Yogyakarta, yakni Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan, dalam kondisi normal atau sebelum pandemi Covid-19, jumlah wisatawan yang masuk Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 4,3 juta orang. Saat pandemi di 2020, jumlahnya menurun jadi 1,3 juta wisatawan. Selainjutnya pada 2021 sebanyak 1,2 juta wisatawan.

Baca juga:
PKL Malioboro Sudah Pindah Semua, Masih Ada Barang yang Tertinggal di Malioboro

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus