Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Ngawi Jawa Timur Ditangkap

Polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan dan mutilasi yang terjadi di Ngawi, Jawa Timur.

26 Januari 2025 | 11.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas Polres Ngawi dan RSUD dr Soeroto mengevakuasi jasad wanita dalam koper merah korban mutilasi yang ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jatim, Kamis, 23 Januari 2025. Foto: ANTARA/Louis Rika

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi yang terjadi di Ngawi Jawa Timur. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Komisari Besar Farman mengatakan terduga pelaku ditangkap pada Sabtu malam, 25 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pelaku sudah kami tangkap,” kata Farman melalui pesan tertulis, Ahad, 26 Januari 2025. Firman mengatakan kini polisi masih melakukan penyelidikan dan menggali informasi dari terduga pelaku.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Dirmanto membenarkan informasi penangkapan tersebut. Namun, ia belum bisa mendetailkan kronologi dan lokasi penangkapan. “Tunggu saja nanti kalau sudah lengkap penyelidikan akan di-release,” kata Dirmanto saat dihubungi.

Sebelumnya, warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dihebohkan dengan penemuan mayat yang dimutilasi dan disimpan dalam koper. Koper berisi tubuh manusia yang dimutilasi itu ditemukan di tempat pembuangan sampah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, pada Kamis, 23 Januari 2025.

Korban mutiliasi itu teridentifikasi berjenis kelamin perempuan. Polisi menduga korban tewas karena dicekik sebelum kemudian dimutilasi.

Kepala Satuan Reskrim Polres Ngawi Ajun Komisaris Joshua Peter Kresnawan mengatakan hasil autopsi terhadap jasad wanita itu menunjukkan penyebab kematian korban adalah afiksia atau kekurangan napas.

“Penyebab kematian korban diduga karena kekurangan napas akibat terhambat jalan pernafasan, kemungkinan akibat cekikan," kata Joshua seperti dikutip dari Antara, Jumat, 24 Januari 2025. Selain kekurangan napas, korban diduga juga mengalami kekerasan sebelum meninggal dunia.

Hal ini dilihat dari resapan darah yang ditemukan di badan korban. Meski demikian, aparat kepolisian masih melakukan pendalaman lebih lanjut. "Hingga kini identitas korban belum diketahui. Polisi masih mendalami kasus ini lebih lanjut dan memeriksa sejumlah saksi," katanya.

Berdasarkan hasil autopsi di RSUD dr. Soeroto, Ngawi, diketahui korban berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 20 hingga 30-an tahun. Selain itu, diduga tempat pembunuhan yang dialami korban sampai terjadi mutilasi berada di luar Kabupaten Ngawi.

Kemudian, tinggi badan korban sekitar 152 sentimeter, warna kulit kuning langsat, dan ada piercing atau tindik di atas pusar.

Selain itu, terdapat aksesoris dan pakaian yang ditemukan di dalam koper, di antaranya korban mengenakan rok warna hitam ukuran L, ada gelang tali warna hitam dengan bandul dua lingkaran menyerupai emas, dan tali kuncir rambut di tangan kanan.

Lalu, terdapat sandal wanita, selimut atau seprei bermotif garis-garis, dan koper warna merah jambu merek Reindeer. "Kemudian tali warna putih yang digunakan untuk mengikat leher, tangan, dan kaki korban," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus