Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun tega menghabisi nyawa ibunya. Ia bahkan kemudian juga mencoba membunuh ayahnya yang mengetahui aksi kejamnya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kasus pembunuhan ini terjadi pada pada Kamis, 10 Agustus 2023 sekitar pukul 09.30 WIB di rumah mereka di Kampung Sindangkarsa, RT 03/08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rifki menghabisi nyawa ibunya Sri Widiastuti, 43 tahun saat sedang duduk di meja makan.
Kapolsek Cimanggis, Komisaris Polisi Kompol Arief Budiharso menyatakan Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun, ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan terhadap ibunya berdasarkan penyidikan dan olah tempat kejadian perkara.
"Tersangka melakukan pembunuhan kepada ibunya, yakni Sri Widiastuti, 43 tahun, ketika sedang duduk di meja makan," kata Arief, Jumat, 11 Agustus 2023.
Berikut fakta-fakta sementara yang diungkap polisi di seputar kasus ini:
1. Terdapat 50 luka tusuk pada tubuh Sri Widiastuti, ibunda Rifki Azis Ramadhan
Sri Widiastuti, 43 tahun, meregang nyawa di tangan anak sendiri Rifki Azis Ramadhan dengan 50 luka tusukan.
Arief Budiharso mengatakan korban tewas karena mengalami luka tusuk di organ vital, seperti leher dan dada, juga di paha.
“Kalau hasil visum sekitar 50 tusukan ke ibunya, kurang lebihnya, karena visum sementara ini sudah dapat, tapi hasilnya yang secara detailnya masih menunggu,” kata Arief.
2. Rifki juga berupaya menghabisi ayahnya Bakti Azis Munir, 49 tahun
Penganiayaan terhadap ayahnya, dilakukan Rifki selang 15 menit setelah melukai ibunya. Bakti yang baru saja masuk ke dalam rumah langsung disambut dengan bacokan. "Awalnya dia menggunakan bagian tumpul di bagian kepala," tutur Arief, Jumat, 11 Agustus 2023.
Rifki lalu membawa ayahnya masuk ke kamar kemudian di kunci dari dalam. Setelah tersangka mengunci pintu terjadi pergulatan dengan korban sehingga tersangka mencoba untuk membacok ayah kandungnya kembali.
"Pada saat di dalam kamar tersebut saksi korban meminta tolong, kepada masyarakat, sehingga datanglah masyarakat masuk ke rumah korban," ujar Arief.
Kata Arief, pelaku memang berniat menghabisi nyawa ayahnya, sehingga setelah menusuk ibunya, pelaku langsung melukai ayahnya menggunakan golok.
“Memang kalau dari kronologisnya memang sengaja ke arah situ. Jadi yang bersangkutan ingin menyasar ayahnya juga,” katanya.
3. Tetangga sekitar mendobrak pintu kamar yang terkunci
Tetangga yang mendengar teriakan, membuka paksa dengan mendobrak kamar tersebut, setelah didobrak, masyarakat mengamankan tersangka dan ayahnya. Karena keduanya menderita luka akhirnya dibawa ke Rumah Sakit pada saat itu.
"Setelah itu masyarakat melalui bhabinkamtibmas menginformasikan kepada pihak kepolisian. Dan kita langsung melakukan olah TKP di tempat kejadian," papar Arief.
4. Rifki melukai ibu dan ayahnya dengan senjata tajam yang berbeda
Tersangka melukai kedua orang tuanya dengan dua senjata tajam yang berbeda, untuk menusuk ibunya puluhan kali, ia memakai pisau yang ada di rumahnya, sedangkan untuk melukai Munir, pelaku menggunakan golok.
“Iya (benda berbeda). Pisau ini pada saat itu ada di dapur, dan untuk golok masih kita dalami lagi apakah memang biasa di tempatkan di samping pintu tersebut,” tukas Kapolsek Cimanggis.
5. Tersangka mengaku sakit hati karena sering dimarahi
Arief Budiharso mengungkapkan tersangka sehari sebelumnya sempat dimarahi kedua orang tuanya.
"Dimarahi dan ada kata-kata yang kurang mengenakkan yang tidak bisa diterima oleh tersangka sendiri, sehingga timbul perasaan jengkel," ujar Arief
Berdasarkan pengakuannya, tersangka mengaku sering dimarahi orang tuanya sejak SD dan SMP.
"Ditambah lagi kejadian tersebut malam hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Agustus 2023 itu yang bersangkutan dimarahi oleh kedua orang tuanya," tutur Arief.
6. Latar permasalahan bisnis keluarga
Arief mengungkapkan, ada permasalahan terkait keuangan, di mana korban memiliki usaha, yaitu pengelolaan kertas atau kardus yang pengelolaan keuangannya dipercayakan ke tersangka, namun orang tuanya menilai bahwa kurang transparan.
"Intinya ada yang disembunyikan akhirnya menuduh ke tersangka ini agar lebih terbuka terkait keuangan dari perusahannya tersebut. Hal ini juga menambah rasa jengkel dari tersangka tersebut, sehingga puncaknya tanggal 10 itu, tersangka melakukan tindakan menusuk ibunya dan membacok bapaknya," ucap Arief.
Namun, berdasarkan pengakuan tersangka tidak menggelapkan uang bisnis keluarganya, hanyabsaja ada pembayaran dari klien yang tertundam
"Memang ada pembayaran yang delay lah. Jadi ada permasalahan dari customer yang belum terbayar, akhirnya dari pemasok itu belum bisa untuk melunasinya juga. Kan namanya ini kan pasti berputar ya. Kalau dari versi tersangka mengakunya seperti itu," terang Arief.
7. Tersangka diserahi melanjutkan bisnis keluarga
Arief Budiharso mengungkapkan tersangka telah diserahi oleh ayahnya untuk meneruskan bisnis keluarag.
"Jadi berusaha untuk mendidik bagaimana bisnis yang baik. Intinya dari versi bapaknya seperti itu," kata Arief.
Posisi tersangka, lanjut Arief sebagai salah satu pemegang atau mengelola keuangan bisnis keluarganya, baik uang yang masuk maupun keluar.
"Yang bersangkutan (tersangka) mempunyai kuasa di situ," paparnya.
8. Ucapan orang tua yang bikin Rifki tega menghabisi nyawa ayah ibunya
Arief menerangkan sehari sebelum menghabisi nyawa ibu kandungnya, yakni Rabu, 9 Agustus 2023 ada kata-kata dari sang ayah yang kurang mengenakkan dan tidak bisa diterima Rifki, sehingga timbul rasa jengkel.
"Kata-katanya kalau dari versi tersangka menyampaikan bahwa Elo (tersangka) dari lahir sampai detik ini coba sebutkan satu aja apa yang membuat orang tuamu bangga, seperti itu," kata Arief.
9. Rifki mengaku harus menangis tiap malam, tetapi harus berpura-pura kuat
"Saya minta maaf atas kejadian ini saya menaruh sakit hati yang mendalam, saya menaruh kebencian yang setiap harinya saya harus menangis tapi harus pura-pura kuat," tutur Rifki saat di Polsek Cimanggis, Jumat, 11 Agustus 2023.
Rifki mengaku menyesal atas perbuatan yang telah ia lakukan. Dia pun mengaku sejak SD kerap dimarahi orang tuanya.
Saat ditanya penyebab dirinya kerap dimarahi orang tuanya, Rifki menduga orang tuanya melampiaskan kekesalan yang mereka alami ke dia.
"Alasan yang mungkin mereka sendiri melampiaskan yang sedang terjadi sama mereka," kata Rifki
Rifki mengaku hanya mencurahkan isi hati dan kondisi yang dialami ke temannya, tetapi tidak pada keluarga atau saudara.
10. Barang bukti
Polisi menyita barang bukti berupa golok, pisau kemudian ada baju, baju yang dikenakan tersangka saat melakukan pembunuhan terhadap ibunya, kemudian alat pel yang digunakan tersangka untuk membersihkan darah, serta HP tersangka Rifki Azis Ramadhan.
Pilihan Editor: Kronologi Rifki Bunuh Ibunya Lalu Bacok Ayah di Depok