Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

15.000 yang palsu

Kejati kalimantan selatan akan memeriksa 15.000 ke warganegaraan turunan cina di banjarmasin. 9 orang tertangkap memalsukan surat kewarganegaraan. ada campur tangan orang dalam. (krim)

10 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KANTOR Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan di Banjarmasin tak lama lagi bakal sibuk. "Ada sekitar 15 ribu WNI keturunan Cina yang akan diperiksa di sini." Begitu keterangan seorang jaksa di sana kepada TEMPO. Ramai-ramai apalagi ini? Biasa: soal pemalsuan kewarganegaraan. Sampai akhir bulan lalu mulai tampak hasil kerja kejaksaan. Sudah 9 orang tertangkap dan terbongkar kesalahannya: memalsukan surat kewarganegaraan. Dari 9 orang ini diketahui bahwa kewarganegaraan sekitar 15.000 turunan Cina di Banjarmasin diragukan. Karena itu mereka akan diperiksa satu per satu. Pihak berwajib tidak mengobral keterangan. Hanya jumlah tersangka saja yang diumumkan. "Cukup sampai sekian dulu kcterangannya," kata Kejati Muchtarum SH. Gubernur Subardjo juga tutup mulut. Hanya, ketika ditanyakan: apakah Tionghoa kaya, terkenal di Banjarmasin dalam berbagai usaha dagang, mungkin terlibat perkara pemalsuan yang begituan? Subardjo menjawab singkat: "Kenapa tidak mungkin?" Malah Gubernur menyatakan, kasus pemalsuan surat kewarganegaraan di wilayahnya, sama dengan yang terbongkar di Jawa Barat (Bandung) belum lama ini. Orang Dalam Apalagi, masih menurut Subardjo, daerahnya memang tempat yang baik bagi penyelusupan Cina dari Malaysia. Dan penyelusupan itu mungkin, karena dengan dokumen-dokumen yang kelihatan sah itu, "tentu dibantu oleh 'orang dalam'." Oknum dari instansi mana yang dimaksud oleh Gubernur tampaknya dipandang belum perlu diumumkan. Yang tampak hanyalah kantor kejaksaan mulai sibuk. Para tersangka yang sudah tertangkap lengkap dengan bukti-buktinya semuanya disekap di penjara Banjarmasin. Pemeriksaan dilakukan siang dan malam. Para tersangka, umumnya dikenal sebagai tokoh-tokoh eks Baperki tempo dulu. Yang mereka palsukan, untuk digunakan para penyelusup, ialah dokumen yang disebut Formulir V. Yaitu sebuah surat yang lazim disebut Surat Penolakan Kewarganegaraan RRC. Formulir semacam itu, sebenarnya, beredar sebelum tahun 1966. Namun ketika konsulat RRC angkat kaki dari sini, praktis surat keterangan semacam itu harus sudah tak ada lagi. Sebab formulir begitu memang keluar dari kantor konsulat saja. Nah, siapa yang bermain dengan formulir model lama itu, itulah yang sedang digarap oleh kejaksaan. Hanya begitu sumber TEM PO menyatakan, kasus itu terbongkar oleh sebab sepele saja: desas-desus adanya pemalsuan itu dari kalangan WNI Cina di sana juga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus