Suberno menyambut baik tv ...

BETAPA lega hati saya: dalam wawancara drs. Sumadi (TVRI) dengan TEMPO, ia mengatakan tidak keberatan ada stasiun televisi swasta - asal sebelumnya disiapkan rules of the game. Dengan demikian dunia televisi tidak akan kacau-balau seperti dunia siaran radio kira-kira delapan atau sembilan tahun lalu. Sayang, rules of the game itu hingga sekarang tidak pernah dipersiapkan. Padahal untuk membuat begituan, asal sederhana, tidak perlu makan waktu lebih dari sebulan. Mungkin memang ada pihak tertentu yang keberaan munculnya beberapa stasiun TV swasta. Kalaupun kelak (dua bulan atau 20 tahun lagi) stasiun TV swasta benar-benar dizinkan beroperasi di Indonesia, maka untuk taraf pertama sedikit mencontoh Melbourne yang punya empat stasiun. Sebuah dibiayai Pemerintah dan tiga buah swasta. Untuk kota seperti Jakarta, tiga stasiun telah mencukupi. Kalau kurang, umpamanya cuma satu, maka stasiun itu akan sangat sembrono, seenaknya, brengsek. Maklum tidak ada saingan Kalau lebih dari tiga akan tidak bijaksana: masing-masing akan kebagian sedikit iklan saja. Akibatnya stasiun-stasiun itu akan beroperasi dengan biaya sangat terbatas. Sementara itu, TVRI kelak punya fungsi menghidangkan acara-acara yang tidak terlalu komersiil tetapi cukup bermutu. Nah apa lagi yang perlu ditunggu. Bukankah sekali-sekali pirsawan berhak menikmati siaran-siaran yang cukup sedap, dan profesionil? SUBERNO Mount Elia Australia 3930.