Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Film kolosal biasa

Film yang berbahasa pengantar inggris dan arab. menggambarkan keagungan mohammad. keberhasilannya mengislamkan orang-orang yang menentang ajarannya. film sejarah keagamaan sama dengan film kolosal. (kom)

10 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKHIR Juni yang lampau saya kebetulan ke London. Studio One & Two sedang memutar film The Message dengan dua bahasa pengantarnya. Studio One berpengantar bahasa Inggeris, lainnya Arab. Saya melihat di Studio One. Film tersebut diputar untuk segala umur. Hampir dipenuhi penonton warganegara Arab dan Timur Tengah, berikut anak-anak mereka. Di antara penonton saya melihat seorang gadis Korea, lebih kurang sepuluh orang Inggeris, dua pasangan orang Jerman. Orang Indonesianya kami berempat. Penonton di Studio One tidak begitu berjejal seperti di Studio Two yang dipenuhi orang Arab dan Timur Tengah. Mungkin karena filmnya telah lama diputar di gedung tersebut. Sebagai keterangan dijelaskan, film itu adalah: film about the founding of Islam by Mohammed. Only problem is, for religious reasons it doesn't show Mohammed. Filmnya sendiri cukup panjang: memakan waktu dari jam 4.15 berakhir jam 7.13 lebih. Dilihat dari segi teknik perfilman cukup penghargaan kepada Moustapha Akkad selaku produser sutradara. Pengambilan gambar oleh Jack Hilyard BSc mengena pada sasaran yang mantap dan yakin. Komposisi musik oleh Maurice Jarre memberi hiasan yang menonjol sesuai dengan alam sekitarnya dalam sejarah. Dari segi cerita, menurut pendapat saya punya nilai yang menggambarkan keagungan Mohammad dan ketabahan perjuangan. Saya sengaja membuka-buka kembali Al Quraan terbitan Departemen Agama RI yang dicetak oleh Percetakan dan Offset Jamunu Jakarta 1970. Maka saya tambah yakin. Dalam film ini, keberhasilan Mohammad dalam menunaikan tugas mengislamkan nampak yata pada saat-saat kembalinya Nabi heserta pengikut-pengikut dalam jumlah yang sangat besar ke Mekkah. Orang-orang yang semula menentang Mohammad dan ajaran-ajarannya berbalik bertekuk lutut tanpa berkutik dan menyesali perbuatannya. Kesimpulan saya: film tersebut adalah film biasa saja yang bersifat sejarah keagamaan, tidak berbeda dengan film-film kolosal lainnya. Saat menjelang akhir nampak propaganda keagamaan dengan uraian fakta setiap tahun orang berduyun mengunjungi Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Gambar Ka'bah dan sekitarnya di masa sejarah, dan gambar serupa dalam kenyataan pada abad XX ini, kedua-duanya diperlihatkan dalam film yang dapat membawa para penonton ke alam keagungan sejarah Nabi Besar. AMBARMAN Gorky Fasor 26 Budapest, Hungary.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus