MAYAT Henny Lihiang diketemukan, Sabtu siang 13 Agustus, dalam
keadaan begini: tubuhnya dipotong rapi dalam tujuh bagian.
Kepalanya terlepas dari leher. Kedua lengannya juga terpisah
dari badan. Sedang kedua kakinya yang sudah dicopot dari
tempatnya, masih dikerat menjadi dua bagian lagi.
Potongan-potongan tubuh perawan ini, 49, ditemukan orang dalam
dua keranjang bambu di selokan dekat bioskop Caprina Cijantung,
Jakarta, jalan raya menuju Bogor.
Potongan tubuh, yang waktu itu belum diketahui identitasnya,
segera dikirim ke RSUP. Di sana, oleh para dokter, keratan tubuh
itu disambungkan kembali untuk dikenali. Keluarga Th Lihiang,
yang sudah kehilangan Henny sejak Jum'at sehari sebelumnya,
segera mengenalinya. Henny, pemegang kas pada sebuah kantor
pemerintah di Merdeka Timur Jakarta. Jenazahnya kemudian
dimakamkan di Menteng Pulo.
Tersangka pembunuhan, oleh polisi, dinyatakan buron. Ia,
tersangka pembunuh berdarah dingin, mungkin bernama Skr. Teman
sepekerjaan Henny. Ia, begitu keterangan beberapa orang polisi,
pernah menelepon Komdak Metro Jaya dan mengaku sebagai pembunuh.
Dan dikatakannya juga ia kini bersembunyi di salah sebuah kota
di Jawa Tengah. Polisi sendiri, menurut Kadispen Komdak RA.
Tonang, sudah berhasil mengidentifisir Skr. Bahkan beberapa
tempat yang diduga menjadi persembunyian sudah digerebek.
Hasilnya memang belum ternyata. Tapi, kata Mayor Tonang,
"penangkapan tersangka tinggal menunggu waktu saja." Semuanya
sudah jelas berada di bawah mata polisi. Seluruh anggota polisi
di Jawa Tengah sudah dikerahkan. Foto Skr oleh Markas Besar
Kepolisian RI sudah disebarluaskan berikut perintah
penangkapannya.
Ngutang Lagi
Skr mungkin tak bisa bergerak banyak. Apalagi, diduga -- karena
rumahnya di Jakarta sudah kosong -- ia 'mengungsi' bersama
keluarganya. Tersangka, menurut beberapa rekan sekerjanya,
memang bukan orang yang simpatik. Ia dikabarkan beristeri 3
orang. Belum lagi apa yang dikabarkan sebagai simpanannya.
Itulah sebabnya motif pembunuhan terhadap Henny, pegawai
pemegang kas, mudah direka-reka orang. Mungkin soal keinginan
pinjam uang yang ditolak oleh Henny. Apalagi, menurut keluarga
korban, beberapa hari sebelum Henny tewas ia ada mengeluh soal
tingkah rekan sekerjanya: "Ah, pinjaman yang dulu belum dibayar
sudah mau 'ngutang lagi." Dan Henny, patut diketahui, menurut
rekan-rekannya ia terkenal sebagai pegawai yang disiplin.
Bagaimana cara Skr menggasak Henny juga belum diumumkan secara
resmi oleh polisi. Berita yang terbetik, yang tentunya bersumber
dari kalangan kepolisian juga menyebutkan: Pembunuhan itu
mungkin dilakukan di sebuah ruangan kantor tempat Henny bekerja
itu juga. Di lantai memang tak terdapat bekas pembunuhan. Lantai
dapat dibersihkan bukan? Tapi di beberapa bagian lantai masih
ada sedikit tanda-tanda yang mungkin itu darah manusia. Juga di
bola lampu ada sebercak darah.
Menurut polisi, pembunuhan mungkin bisa dilakukan oleh Skr
seorang diri. Tapi tentu ada orang yang membantunya membersihkan
lantai, mengangkat potongan tubuh korban, sampai membuangnya ke
selokan di Cijantung sana. Ada sekitar 4 orang yang sudah
diperiksa. Antara lain karyawan H yang biasa bertugas sebagai
pesuruh kantor.
Penjaga Malam
Keterangan beberapa orang pekerja pembuat jalan di Jalan Raya
Bogor di mana potongan tubuh Henny ditemukan juga menarik. Pukul
3 pagi, sebelum jam 10 mayat Henny ditemukan orang dalam dua
keranjang, beberapa penjaga malam pekerja jalan melihat sebuan
pikap Colt berhenti tak jauh dari mereka. Kecurigaan memang ada.
Tapi itu hanya berhubungan dengan prasangka: mungkin pencuri
biasa saja. Apalagi mereka pernah kecolongan peralatan mobil
penggiling. Ketika penumpang pikap turun, dan karena tampaknya
hanya seperti mau berhajat kecil saja, para penjaga malam tak
peduli lagi.
Mungkin penumpang pikap itulah yang menurunkan keranjang
berdarah pagi itu. Penjaga malam proyek perbaikan jalan memang
tak melihat hal itu. Tapi, lebih kurang dekat pikap itu
berhenti, pagi harinya di situ terdapat tetesan-tetesan darah
dari pinggir jalan sampai di selokan.
Melihat optimisme polisi dalam menjajaki tersangka yang
tampaknya tak terlampau gelap, keterangan yang jelas bakal cepat
diperoleh. Apalagi Skr sudah berada di bawah mata polisi, bukan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini