Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

23 Pemain Kalteng Putra Dilaporkan ke Polisi Lantaran Unggah Surat Perjanjian Pembayaran Upah

Riza mengatakan 29 pemain Kalteng Putra tidak digaji bervariasi dari dua sampai tiga bulan.

7 Februari 2024 | 07.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dokumentasi: Pelatih Kalteng Putra Eko Tamamie memberi arahan kepada pemain saat latihan di Stadion Tuah Pahoe sebelum terjadi pandemi di Kota Palangka Raya pada 2020 lalu. ANTARA/Adi Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Legal Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia, Riza Hufaida, menjelaskan soal adanya 23 pemain sepak bola Liga 2 klub Kalteng Putra yang dilaporkan ke polisi oleh manajernya pada 25 Januari 2024. “Iya yang dilaporkan polisi ada 23. Kalau yang bermasalah ada 29 pemain ditunggak gaji,” kata Riza saat dihubungi pada Selasa, 6 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Riza mengatakan sebanyak 29 pemain itu tidak digaji bervariasi dari dua sampai tiga bulan. “Yang dilaporkan 23 pemain karena yang lima tidak posting dan satu adalah anggota TNI aktif, jadi dia enggak bisa dilaporkan,” ucapnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak 23 pemain itu dilaporkan setelah mengunggah surat perjanjian dengan manajernya soal pembayaran upah. Menurut Riza, hal itu berawal ketika manajemen Kalteng Putra menunda pembayaran gaji dari Oktober, November, dan Desember 2023. Kemudian pada 18 Januari 2024, pemain diminta untuk bertanding melawan Persipura. 

Para pemain, kata Riza, sempat mengancam tidak mau bertanding lantaran belum dibayar haknya. “Kemudian ada komunikasilah sebelum lawan Persipura. ‘Ya sudah kalian main dulu’ dibujuk sedemikian rupa. Kemudian para pemain menyodorkan surat kesepakatan bersama,” ujarnya. 

Surat itu ditandatangani kedua belah pihak termasuk soal pemenuhan gaji. “Setelah itu manajernya kabur. Enggak mau tanda tangan. Akhirnya mereka (pemain) membuat kesepakatan bersama mem-posting surat kesepakatan itu di media sosial mereka masing-masing,” tuturnya.

Lantaran unggahan itu, 23 pemain dilaporkan ke Polda Kalteng. Riza mengatakan beberapa pemain sudah dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian. Menurutnya, para pemain tidak bersalah lantaran hanya menuntut haknya saja. Bahkan pihaknya mengaku tidak tahu alasan manajemen tidak membayar para pemain itu. “Kami enggak tahu mereka tidak responsif ketika kami berkirim surat. Lalu dalihnya apa pun tidak dibenarkan,” ujarnya. 

Total nominal utang pembayaran pihak manajemen kepada 29 pemain Kalteng Putra sekitar 800 juta.  Dia berharap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengatensi permasalahan ini dan melindungi para pemain. “Menurut saya harus segera jadi perhatian PSSI,” ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus