Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PRIA bertubuh subur itu bergegas menuju pintu pagar rumahnya. Kendati hari kerja, Kamis siang pekan lalu, ia berada di rumahnya di Bekasi, Jawa Barat. Hanya mengenakan celana pendek biru, ia berdiri di balik pagar rumahnya yang berlapis fiberglas abu-abu. ”Sudahlah, Abang tidak mau mengomentari. Kasihan Abang dan keluarga Abang,” kata pria itu kepada Tempo.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo