Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Adik Brigadir J Reza Hutabarat Ungkap Ditanya Soal Senjata oleh Ajudan Ferdy Sambo

Reza Hutabarat, adik Brigadir J mengisahkan dia ditelepon oleh ajudan Ferdy Sambo, Daden Al Haq, pada malam hari pascapenembakan sang kakak.

26 Oktober 2022 | 10.12 WIB

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yoshua, Richard Eliezer Pudihang Lumiu meminta maaf kepada orang tua korban Samuel Hutabarat (kanan) dan Rosti Simanjuntak (kiri) sebelum mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2022. Sidang itu beragenda mendengarkan keterangan saksi diantaranya saksi pelapor Kamaruddin Simanjuntak, kedua orang tua korban Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak serta pacar korban Vera Simanjuntak. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yoshua, Richard Eliezer Pudihang Lumiu meminta maaf kepada orang tua korban Samuel Hutabarat (kanan) dan Rosti Simanjuntak (kiri) sebelum mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2022. Sidang itu beragenda mendengarkan keterangan saksi diantaranya saksi pelapor Kamaruddin Simanjuntak, kedua orang tua korban Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak serta pacar korban Vera Simanjuntak. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang pemeriksaan saksi dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer menghadirkan Reza Hutabarat. Reza adalah adik dari Brigadir J yang juga seorang anggota polisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam sidang itu, Reza ditanya seputar senjata api pascakejadian penembakan sang kakak. Ia menyebut dirinya ditelepon oleh ajudan Ferdy Sambo, Daden Al Haq, pada malam hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kejadian tersebut terjadi pada 8 Juli 2022. Reza mengaku tiba-tiba ditelepon Daden saat dirinya berada di indekos di dekat Saguling tempat ia tinggal. Dalam telepon tersebut, Daden menanyainya macam-macam soal kepemilikan senjata api.

"Saya jawab tidak. Setelah itu Daden nyuruh saya untuk datang ke Biro Provost Mabes Polri, tapi saya izin untuk ambil laundry dulu sebelum berangkat," kata dia pada Selasa 25 Oktober 2022.

Dalam perjalanannya ke Biro Provost, Reza sempat berkunjung ke rumah Ferdy Sambo di Saguling. Di sana ia kemudian bertemu Daden dan ditanyai lagi soal membawa senjata. Untuk memastikan, Daden kemudian juga menggeledah Reza untuk memastikan apakah dirinya membawa benda tersebut atau tidak.

"Beliau (Daden) geledah saya sampai ke ujung kaki dan minta buka jok motor saya," kata Reza.

Reza mengaku dirinya curiga dengan perilaku Daden yang terus menanyainya soal senjata api. Namun, dia tidak ambil pusing dengan perilaku Daden tersebut. "Saat itu saya belum tau ternyata Abang sudah ditembak," kata Reza.

Kesaksian Reza tersebut disampaikannya kepada majelis hakim saat persidangan pemeriksaan saksi untuk terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E. Dalam sidang tersebut, ada selusin saksi yang dibawa pengadilan untuk menyampaikan keterangan mereka. Beberapa saksi yang hadir diantaranya kedua orang tua Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat dan Rosita Simanjuntak; adik Yosua, Mahareza Rizky; dan kekasih Yosua, Vera Simanjuntak.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus