Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Alasan Polisi Sulit Tangkap Fredy Pratama, Mertuanya Ketua Sindikat Narkoba di Thailand

Polisi sebut gembong narkoba Fredy Pratama yang saat ini kabur ke Thailand mendapat perlindungan dari mertuanya.

9 Februari 2024 | 00.41 WIB

Fredy Pratama. Foto/istimewa
Perbesar
Fredy Pratama. Foto/istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Mukti Juharsa sebut alasan gembong narkoba Fredy Pratama alias FP sulit ditangkap polisi. Meski penyidik Badan Reserse Kriminal Polri telah mengetahui Fredy berada di Thailand, dia dilindungi oleh mertuanya, seorang ketua sindikat narkoba di Thailand.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Nangkap FP terlebih dahulu risikonya sangat bahaya, karena FB dilindungi oleh mertuanya yang merupakan ketua sindikat narkoba di Thailand”, kata Mukti saat dikonfirmasi TEMPO melalui pesan singkat, pada Rabu, 8 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Untuk menangkap Fredy, polisi melakukan pendekatan lain, yaitu dengan menyita seluruh aset miliknya terlebih dahulu. Penyitaan aset gembong narkoba ini masih menunggu hasil putusan sidang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) jaringan Fredy Pratama yaitu Lian Silas dan tujuh terdakwa lain yang masih menjalani sidang di Pengadilan Negeri Banjarmasin. 

“Makanya kita upayakan TPPU untuk FP agar aset-asetnya dapat kita sita supaya keuangan FP habis,” ujarnya. 

Mukti mengatakan, Bareskrim Polri masih menunggu hasil putusan sidang jaringan narkoba Fredy Pratama, yang di antaranya adalah ayah Fredy sendiri. Dengan cara ini pihak Bareskrim Mabes Polri dapat bekerja sama dengan kepolisian Thailand untuk menyita seluruh aset  Fredy Pratama. “Nunggu sidang putusan TPPU, baru kita koordinasikan ke Thailand,” tuturnya. 

Meski Fredy mempunyai pelindung besar yaitu mertuanya yang juga ketua sindikat narkoba di Thailand, Mukti optimistis bisa menangkap Fredy Pratama. “Kita harus yakin dong, Insyaa Allah berhasil, kita berusaha maksimal untuk melakukan penangkapan FP,” ujarnya.

Pilihan Editor: Kasus Bos Kos Eksklusif D`Paragon Lakukan Penyekapan di Kandang Anjing, Begini Kronologi Versi Korban

Clara Maria Tjandra Dewi

Clara Maria Tjandra Dewi

Lulus dari Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran pada 1996. Bergabung dengan Tempo pada 2001. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal yang mencakup isu hukum, kriminal dan perilaku.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus