Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Alasan Saracen Disebut Sindikat Penyedia Jasa Konten Kebencian

Bareskrim Polri menyebut penyedia jasa konten kebencian,
Saracen, sebagai sindikat. Sebab, Saracen seperti organisasi
yang memiliki grup wilayah.

24 Agustus 2017 | 15.11 WIB

Kabag Mitra Biro Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Awi Setiyono (dua dari kanan), dan Kasubdit 1 Dit Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Irwan Anwar (kanan) mengumumkan penangkapan tiga orang anggota Kelompok Saracen, sindikat penyed
Perbesar
Kabag Mitra Biro Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Awi Setiyono (dua dari kanan), dan Kasubdit 1 Dit Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Irwan Anwar (kanan) mengumumkan penangkapan tiga orang anggota Kelompok Saracen, sindikat penyed

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Polri menyebut penyedia jasa konten kebencian, Saracen, sebagai sindikat. Sebab, Saracen sudah seperti organisasi yang memiliki grup wilayah.

"Ada grup wilayah, grup organisasi. Jadi tidak lagi perbuatan orang per orang saja. Sudah satu kelompok," kata Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Irwan Anwar saat konferensi pers terkait dengan penangkapan kelompok Saracen di gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.

Baca juga: 3 Anggota Sindikat Penyedia Jasa Konten Kebencian Saracen Dibekuk

Hari ini, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengumumkan penangkapan tiga anggota sindikat Saracen. Ketiga orang adalah dua laki-laki berinisial JAS dan MFT, lalu seorang perempuan berinisial SRN. 

Menurut Irwan, ketiga orang yang ditangkap tersebut bertindak sebagai kelompok yang menerima pesanan untuk menyebarkan kebencian dengan motif ekonomi. Selain memiliki akun-akun media sosial untuk menyebarkan konten kebencian yang bernuansa SARA (suku, ras, agama, dan antargolongan), sindikat tersebut memiliki media online, yaitu Saracen, yang dibuat pada November 2015.

Irwan menambahkan, sumber pemasukan dari kelompok Saracen ini juga berasal dari iklan di portal berita yang mereka kelola. "Untuk membuat portal online tentu butuh biaya, jadi ketika ada yang ingin memasang iklan, itu yang kemudian mendatangkan uang," ucapnya.

Kabag Mitra Biro Penmas Divisi Humas Polri Awi Setiyono menyebut kelompokSaracen menjadikan konten kebencian sebagai ladang bisnis. "Mereka ini penyedia jasa, menerima pesanan dari pihak atau ormas tertentu, tapi juga ada inisiatif dari mereka sendiri untuk menyebarkannya, jadi saling membutuhkan-lah," ujarnya.

FAJAR PEBRIANTO




Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kodrat Setiawan

Kodrat Setiawan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus