Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Allahuakbar di kisaran

Salon dan rumah bilyar diserbu massa di kisaran. tempat tersebut dianggap sebagai sarang maksiat. setelah amuk itu, terdengar gema tadarus.

13 Maret 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INILAH malam puasa di Kisaran. Ribuan umat Islam di kota itu meneriakkan ''Allahuakbar'', Jumat malam 26 Februari lalu. Massa, yang diramaikan oleh kaum wanita bermukena, menyerbu tempat yang dianggap sarang maksiat. Sebut misalnya Salon Joly, yang hanya 20 meter dari Mesjid Raya, mesjid terbesar di Kota Kisaran 160 kilometer dari Medan. Massa yang baru usai salat tarawih itu kemudian menghujani salon tersebut dengan batu sehingga kaca nakonya pecah berderai. Puas melempari salon itu, mereka menuju Istana Dangdut, Salon Memori, dan rumah bilyar di Hotel Wisata juga di kawasan itu. Petugas keamanan segera turun ke sana. Tidak ada jiwa melayang dan tak ada yang ditangkap. Suasana hiruk itu terkendali setelah tiga jam berselang. Waktu yang alot itu merambat karena massa meminta agar yang berwajib mencabut izin tempat yang mereka sebut maksiat itu. Ketika petugas keamanan berjanji mengabulkan tuntutan itu, massa baru bubar. Lalu tadarus Quran kembali bergema, terdengar dari pengeras suara di berbagai menara mesjid di kota itu. Insiden yang baru pertama kali terjadi di Kisaran itu, menurut Kepala Polisi Resor Asahan, Letnan Kolonel E.P. Sinulingga, berlangsung spontan. Ini bermula ketika sebuah sepeda motor yang dikendarai dua remaja nyaris menyerempet jemaah yang keluar mesjid. Keduanya kemudian berhenti di depan Salon Joly. Tanpa dikomandoi, massa pun mengamuk mencari sasaran. Menurut Haji Ridwan Kadir, seorang tokoh masyarakat, peristiwa itu cuma picu. Sebab, dalam dua tahun ini, mereka telah meminta tempat-tempat itu digusur ke luar kota. Soalnya, cewek salon tadi suka berlakon yang tak cocok dengan adat di Kisaran. Pekan lalu, tuntutan serupa juga disampaikan Mukhlis, ketua Badan Koordinasi Generasi Muda Islam Kisaran, kepada Pemda Kabupaten Asahan. Betulkah tempat itu maksiat? Pemilik Salon Joly membantah. ''Kalau benar, masa ibu-ibu pejabat Kisaran menjadi langganan kami,'' kata Nyonya Joly kepada Irwan E. Siregar dari TEMPO. Pemilik Istana Dangdut, Jusin, juga menampik. ''Kalau tak percaya, silakan cek sendiri,'' katanya. Sebaliknya, menurut polisi, tak mustahil tempat itu cuma untuk janjian. ''Anunya, ya, di tempat lain,'' kata sumber di kepolisian. BL

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus