Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Sejumlah warga di Depok telah menjadi korban perampasan motor dengan modus pelaku berpura-pura sebagai petugas leasing. Mereka dicegat di jalan lalu dibawa paksa ke sebuah lokasi untuk kemudian ditinggalkan di sana, sementara sepeda motornya dirampas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Modus begal seperti itu terkini dialami REI, 23 tahun, pemilik sepeda motor jenis Honda PCX. Ia menuturkan kejadiannya pada siang bolong, Sabtu, 23 September 2023. Saat itu sekitar pukul 11.30 WIB, dirinya baru saja meninggalkan Kampus Gunadarma di Jalan Raya Margonda mengarah ke RS Hermina Depok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pas saya putar balik dulu di flyover UI dan mencek dari spion keberadaan teman saya dengan motornya di belakang, di situ saya sudah lihat ada orang lain di belakang saya," kata REI saat dihubungi, Minggu 24 September 2023.
Sesampainya di Jalan Margonda, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu kembali melihat kaca spion dan pengendara yang sama masih mengikuti. Tetapi saat itu REI belum menaruh curiga.
"Setelah Lampu Merah setelah ITC (Simpang Ramanda), pelaku yang dua orang ini memotong jalur dan menghentikan motor, lalu minta saya naik ke trotoar," katanya.
Setelah itu pelaku langsung menyebutkan kepemilikan motor yang atas nama ibu REI dan mengatakan motor ada masalah cicilan pembayaran. Data kepemilikan itu benar namun, menurut REI, pembayaran sudah cicilan sudah selesai beberapa bulan lalu.
Sempat mendebat, dua pelaku tambahan dengan satu sepeda motor datang menghampiri. Mereka lantas mengajak REI ke kantor leasing sepeda motor itu yang disebut dekat saja lokasinya. REI menyatakan akan menghubungi ibunya terlebih dulu.
"Saya telepon ibu saya, orang yang baru datang itu langsung mengambil HP saya dan bilang, 'biar saya yang ngomong'. Dia langsung ambil HP saya dan dimasukkan ke helm," katanya.
Lalu, pelaku yang pertama mencegat langsung memaksa agar dia yang mengendarai motor REI tanpa bisa tercegah karena REI mulai panik. Dia kemudian dibawa putar balik ke arah lampu merah Jalan Juanda.
Dalam kejadian berikutnya, REI mulai ditanyai STNK nya. Dia menjawab tidak membawanya. "Dari situ saya sudah curiga orang ini mau ambil (motor), tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa, pelaku yang ambil HP saya di jalan juga lagi seperti pura-pura telepon."
Mendapati motornya menggunakan fitur keyless, pelaku langsung meminta kuncinya untuk diberikan ke teman dengan dalih foto barcode. REI mempertahankan kunci dan menyembunyikannya diam-diam.
Perjalanan terus berlanjut ke arah Simpang Cijago, kemudian di Jembatan pertama (Ciliwung), para pelaku berhenti dan kembali meminta kunci motor. REI tetap menolak memberikannya, sementara dia berusaha mendapatkan kembali ponselnya.
"Awalnya mereka minta KTP saya buat difoto, KTP saya dibalikin, saya minta HP kan, pas mereka kasih HP mereka langsung kabur, karena posisi motor masih menyala," tutur REI.
REI telah langsung melaporkan perampasan sepeda motornya itu ke Polres Metro Depok, Sabtu 23 September 2023. "Ternyata di sekitar Jalan Juanda itu sudah sering kayak gitu, informasi yang saya terima," katanya.
Modus yang sama diungkap pernah dialami pula oleh FS, 32 tahun. Dia pernah diberhentikan sekelompok orang yang mengatasnamakan petugas dari leasing dan menyebut sepeda motornya bermasalah. Lalu berusaha dibawa ke sebuah lokasi.
"Itu sekitar akhir Juli kemarin, pas mau ke rumah teman di Beji, saya dicegat sama beberapa orang naik motor, katanya dari leasing dan motor saya ada masalah di angsuran," katanya.
Ia yang mengetahui motor yang dipakai sudah lunas pembayarannya dan ada BPKB di rumah orang tuanya lantas menghubungi kakaknya untuk dibawa sebagai bukti. Warga Kelurahan Pancoran Mas ini pun terus komunikasi dengan kakaknya yang membawa BKPB motor ke lokasi.
"Saya diperingatkan abang agar tidak berhenti di tempat sepi," katanya sambil menambahkan sempat di bawah ke sebuah lokasi yang diaku kantor leasing. "Lebih mirip kontrakan sih, tapi ada beberapa motor di sana," katanya.
Di lokasi itu FS akhirnya dibebaskan dengan alasan ada kesalahan data. "Saya dibebaskan sebelum abang saya sampai, tapi posisinya saya tetap komunikasi dengan abang saya," ucap FS.
Pilihan Editor: Polisi Pernah Bekuk Komplotan Perampasan Motor Modus yang sama di Tangerang Tahun Lalu