Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO. CO, Tangerang - Brigadir Kepala Eka Yodha, anggota Polsek Panongan, yang pertama kali diberitahu Lukman Nurdin Hidayat, 37 tahun, bahwa pekerja pabrik di Jatiuwung tersebut baru saja melakukan pembunuhan terhadap istri dan dua anaknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain melapor, Lukman juga menyerahkan kunci rumahnya. Bripka Eka bersama Brigadir Sidik lantas menuju tempat kejadian peristiwa di Graha Sienna Blok M, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. Sedangkan Lukman dimasukkan ke sel tahanan kecil Polsek dengan kedua tangannya diborgol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepada Tempo, Eka menceritakan bagaimana pada malam itu, Jumat, 13 Oktober 2017, dia membuka pintu rumah yang terkunci dan memastikan laporan Lukman serta berupaya menyelamatkan korban yang masih bernyawa.
"Saya mengecek satu per satu ruangan saat itu berpikir ada korban yang bisa diselamatkan," kata Eka pada Minggu, 15 Oktober 2017. "Tapi nihil. Kami dapati tiga korban sudah menjadi mayat."
Pada saat ditemukan kondisi mayat Syifa Syakilla, 9, sudah mulai membiru. "Pertama saya temukan Syifa di tempat tidur kamarnya. Posisi jasadnya terlentang," kata Eka.
Setelah menyisir seluruh ruangan hingga kamar mandi dan ruangan belakang tempat menjemur ternyata tak ditemukan jenazah, Eka yang semula mengira ruang belakang yang pintunya tertutup itu gudang lalu mencongkel pintu tersebut. Dia curiga karena di bawah pintu ada ceceran darah.
"Saya buka pintunya, saya melihat mayat kedua yang saya temukan adalah istri tersangka, Ana Robinah. Posisi mayat tidur telentang. dengan kepala penuh darah. Pada bagian muka ditutupi pakaian dalam. Ana mengenakan kaos dan celana pendek," tutur Eka.
Pada bagian dada Ana, 27, banyak terdapat luka tusukan pisau dapur. Sedangkan posisi mayat Carisa Humaira, 3, menurut Bripka Eka, berada di pojok belakang pintu.
"Jadi saat saya buka pintu, mayat Ana ada di sebelah kiri, mayat Carisa di kanan belakang pintu posisi bersilangan dengan ibunya. Ada luka besar robek pada bagian perut hingga usus terburai," kata Eka.
Setelah memastikan ada tiga orang korban pembunuhan, Eka kemudian menelepon Kapolsek Panongan Ajun Komisaris Trisno Tahan Uji dan Kanit Reskrim Polsek Panongan Inspektur satu Tommy. Eka memotret kondisi jenazah dan olah tempat kejadian peristiwa dan kembali ke Polsek Panongan. Sesampainya di Polsek Eka menemui Lukman dan menanyakan bagaimana dia melakukan semua itu.
Kepada Eka, Lukman mengaku telah memukul dengan besi yang diambil sekenanya untuk memukul istrinya, membekap, dan menusuk dada istrinya. "Anaknya yang kecil datang menangis dan (Lukman) masih kalap (sehingga anaknya) ditusuk pula," ujar Eka.
Setelah jelas duduk perkaranya, Lukman dijemput oleh Tim Jatanras Polresta Tangerang untuk diperiksa dalam kasus pembunuhan dan ditahan di Kantor Polresta Tangerang di Tigaraksa.