Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit IV Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Tommy Haryono mengatakan Ecky Listiantho pelaku mutilasi di Bekasi berkenalan dengan korbannya, Angela Hindrianti melalui forum virtual Kaskus pada 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perkenalan itu berlangsung di sebuah mal di Jakarta setelah anak semata wayang Angela bunuh diri dengan cara melompat dari apartemen yang mereka tinggali. Kasus tersebut terjadi pada 20 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perkenalan itu pun di forum Kaskus, tahun 2019 baru kopi darat pertama kali," ujar Tommy saat dihubungi, Senin, 9 Januari 2023.
Korban pembunuhan dan mutilasi bernama Angela Hindriati Wahyuningsih, perempuan berumur 54 tahun. Pelakunya adalah M. Ecky Listiantho, laki-laki berusia 34 tahun, sudah beristri dan memiliki anak.
Menurut pengakuan pelaku, obrolan mereka soal proyek hidroponik yang ditawarkan Angela kepada Ecky. Saat itu korban merupakan karyawan dari Superindo.
"Karena si Angela menawarkan proyek hidroponik dan si pelaku ini tertarik untuk ambil proyek itu," ujar Tommy Haryono.
Perkenalan keduanya kemudian berlanjut. Ecky terlihat datang di acara peringatan kematian anak Angela berinisial ALL, berusia 15 tahun, yang jatuh dari lantai 33. Dia datang di tempat kejadian perkara atau TKP di Apartemen Taman Rasuna.
Komunikasi mereka sempat terputus setelah Ecky membeli apartemen Angela pada 2019. Tahun itu juga merupakan waktu hilangnya Angela setelah keluar dari sebuah Hotel di Bandung.
Kemudian pada 2021, Angela menghubungi lagi Ecky dan bertemu di sebuah apartemen di Jakarta Selatan. "Berdasarkan keterangan dari si tersangka, itu masih hidup. Korban masih tinggal di Apartemen Kalibata," kata Tommy.
Mereka kemudian berpacaran pada Juni 2021 hingga November. Pada bulan itu menjadi waktu pembunuhan Angela dengan cara dicekik hingga tewas di sebuah indekos di Kabupaten Bekasi.
Jenazahnya dimutilasi sampai tujuh potongan dan dimasukkan ke dalam kontainer. Kemudian didiamkan di dalam kamar mandi hinggga ditemukan pada 29 Desember 2022.
Penemuan itu berdasarkan penelusuran dari laporan orang hilang atas nama Ecky. Istrinya melaporkan ke Polsek Bantargebang pada Desember 2022, karena saat itu Ecky pamit pergi ke bank dan tidak pulang ke rumah.