Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

Psikolog Klinis Wiwit Puspitasari menjelaskan ciri-ciri anak bisa menjadi korban bullying dan pelaku bullying.

24 Februari 2024 | 15.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial X dihebohkan dengan video bullying yang dilakukan oleh beberapa siswa SMA Binus School Serpong, salah satu sekolah internasional di BSD, Tangerang. Kasus tersebut semakin menuai sorotan karena melibatkan anak sulung artis berinisial VR.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabar perundungan tersebut pertama kali diunggah oleh akun @BosPurwa pada Minggu, 18 Januari 2024. “Gue dapat info, ada perundungan di SMA Binus Intl BSD, seorang anak dipukulin sama belasan seniornya hingga masuk rumah sakit, mereka anak-anak pesohor, dan ngerinya lagi sampai disundut rokok!” tulis akun @BosPurwa pada Minggu, 18 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan informasi terbaru yang dihimpun dari berita TEMPO pada Jumat, 23 Februari 2024, korban bullying Geng Tai di Binus School Serpong mengajukan perlindungan kepada kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), didampingi mitra hukum Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Tangerang Selatan, Muhamad Rizki Firdaus. "Permintaan restitusi dan pengamanan fisik secara tetap. Karena ada dugaan ancaman yang terjadi," kata dia saat dikonfirmasi TEMPO, Jumat 23 Februari 2024.

Ancaman datang buntut perundungan yang terjadi di warung ibu gaul (WIG) dekat Binus School Serpong ini menyita sorotan publik. Pihak korban mengaku mendapatkan teror dari orang tidak dikenal hingga membuat mereka resah. "Ancaman secara tidak langsung ada. Jadi ada beberapa kali telpon lewat Line, pas diangkat langsung (teriak) ‘woy’ mereka khawatir," ujarnya.

Menanggapi hal ini, Psikolog Klinis Wiwit Puspitasari menjelaskan ciri-ciri anak bisa menjadi korban bully dan pelaku bully. Menurut Wiwit, semua orang bisa menjadi korban bullying. Namun ada beberapa hal yang membuat seseorang lebih berpotensi menjadi korban, salah satu hal yang paling sering terjadi biasanya mereka adalah orang-orang yang dianggap berbeda di lingkungan atau pertemanan. Bullying itu secara masalah fisik rupa, warna kulit, maupun adanya masalah fisik tertentu, karena kemampuannya yang lebih pintar atau sebaliknya, dan yang terakhir adalah kemampuannya bersosialisasi dengan orang lain. 

“Mereka umumnya sulit diterima oleh lingkungan pertemanannya. Mereka cenderung ditolak atau sulit memiliki teman,” kata Wiwit kepada TEMPO melalui pesan singkat pada Sabtu, 24 Februari 2024. Untuk ciri-ciri dari pelaku bullying, Wiwit menjabarkan beberapa poin sebagai berikut:

- Implusif atau sulit mengendalikan dirinya, terutama marah.

- Mempunyai kecenderungan mengendalikan daripada menjadi pengikut.

- Mudah tersinggung.

- Sulit berempati terhadap orang lain.

-Sulit mengikuti aturan.

- Melihat kekerasan sebagai hal yang biasa atau positif. 

“Mungkin juga secara fisik lebih kuat atau lebih populer,” ujarnya. 

Namun dari seluruh penjabaran pelaku bullying, kata Wiwit, hal yang sederhana dan sering dijumpai masyarakat ialah berkomentar jika orang lain lakukan hal berbeda. “Sebenarnya sederhana, kita mungkin mengomentari kalau ada orang yang berbeda dengan kita,” ucap dia. 

MUHAMMAD IQBAL | ADVIST KHOIRUNNIKMAH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus