Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Densus 88 Tegaskan Siaga Lakukan Preemptive Strike ke Jaringan Teroris

Aswin menyebutkan Densus 88 bahkan siaga untuk melakukan preemtive strike. Demikian pula ketika ada perubahan eskalasi ancaman, Densus akan bertindak.

14 September 2021 | 17.13 WIB

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Perbesar
Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88) menegaskan siaga mengantisipasi setiap gerakan terorisme. Caranya dengan memonitor setiap gerakan-gerakan jaringan terorisme di wilayah Indonesia, termasuk jaringan regional maupun internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Densus selalu dalam kondisi siaga untuk memonitor gerakan-gerakan jaringan terorisme di wilayah Indonesia, termasuk regional dan internasional. Akan ada tindak lanjut terhadap informasi-informasi seperti ini," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 14 September 2021.

Aswin menyebutkan Densus bahkan siaga untuk melakukan preemptive strike. Demikian pula ketika ada perubahan eskalasi ancaman, Densus akan bertindak.

Dia menjelaskan tindakan preemptive strike yang senantiasa dilakukan Densus mampu mencegah ancaman dari para pelaku teror dan selalu menempatkan keamanan publik sebagai prioritas utama.

Aswin pun memastikan Densus tidak pernah berhenti bergerak dalam melakukan pencegahan maupun penindakan terorisme. Namun, untuk itu, Densus 88 juga membutuhkan partisipasi masyarakat dalam melakukan penindakan hukum kepada para pelaku teror.

"Densus 88 secara terus-menerus melakukan peninjauan operasi dan perencanaan kontijensinya. Densus 88 juga senantiasa bekerja sama dengan lembaga pusat dan daerah, layanan darurat dan lembaga terkait lainnya. Densus 88 tidak pernah berhenti bergerak, baik dalam pencegahan maupun penindakan," tegas Aswin.

Baru-baru ini Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap empat terduga teroris yang merupakan pengurus pusat kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah.

Empat terduga teroris itu, yakni MEK, S dan AR alias T ditangkap di wilayah Bekasi, Jawa Barat, lalu SH ditangkap di wilayah Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Jumat (10/9) lalu.

SH diketahui merupakan salah satu dewan syuro Jamaah Islamiyah. Sedangkan AR merupakan mantan narapidana terorisme yang dipenjara selama lima tahun pada tahun 2004 karena menyembunyikan pelaku bom natal tahun 2000 lalu.

AR diketahui pernah mengikuti pelatihan militer mujahidin Afghanistan angkata kedua tahun 1990. Setelah dibebaskan dari penjara AR aktif menyebarkan kajian tentang Jamaah Islamiyah secara daring.

Sebelumnya pada Agustus 2021, Tim Densus 88 Antiteror berhasil menangkap lebih dari 54 anggota JI yang tersebar di 12 provinsi di Tanah Air, bahkan membongkar sistem pendanaannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus