Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jember - Kepala Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Bayu Pratama Gubunagi mengatakan polisi memburu sejumlah pesilat anggota Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan beberapa anggota Polri yang sedang bertugas hingga terluka parah pada Senin dini hari lalu, 22 Juli 2023.
Sebanyak lima anggota Kepolisian Sektor Kaliwates bernama Aiptu Agus Sutikno, Aipda Kusnadi, Aipda Parmanto Indrajaya, Bripka Radya, dan Bripka Andre menjadi korban pengeroyokan para pesilat PSHT di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan/Kecamatan Kaliwates, bahkan satu anggota polisi mengalami luka parah.
"Kami menyesalkan atas peristiwa yang terjadi, petugas kepolisian yang bertugas mengamankan kegiatan menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang dari perguruan silat. Kami akan tangkap pelakunya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata dia seperti dilansir Antara, Senin malam.
Seluruh anggota polisi dari Polsek Kaliwates itu mengalami luka-luka lebam di wajah. Bahkan Aipda Parmanto Indrajaya mengalami luka cukup parah pada bagian wajah dan harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Kaliwates.
Menurut Kapolres Bayu, anggota Polsek Kaliwates sedang melaksanakan kegiatan pengamanan Suroan Agung dan mendapat informasi ada blokade jalan oleh sekelompok orang sehingga anggota polisi itu menuju lokasi tersebut untuk memberikan imbauan.
"Namun yang terjadi di lapangan malah petugas dikeroyok para pesilat itu hingga mengalami luka-luka," tuturnya.
Menurut dia Polres Jember juga sudah memanggil seluruh ketua ranting dan ketua cabang PSHT di kabupaten setempat untuk segera menuntaskan persoalan tersebut.
Sementara itu Ketua Cabang PSHT Jember Jono Wasinudin saat dikonfirmasi sejumlah wartawan menyatakan pihaknya siap mencari dan menyerahkan oknum anggota PSHT yang melakukan pengeroyokan terhadap Aipda Parmanto.
"Kami prihatin atas peristiwa yang menimpa anggota Polsek Kaliwates Jember itu. Kami akan segera mencari dan menyerahkan pelaku pengeroyokan itu," kata dia.
Pilihan Editor: Terlibat Bentrok di Yogyakarta, Ini Sejarah dan Perkembangan PSHT
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini