Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Gebrakan Polisi Karawang

Perampok di karawang dengan benggolnya yang bernama nusin berhasil dibereskan kepolisian karawang sesu dah merampok rumah engkon bin siman. masyarakat sangat menghargai pekerjaan polisi itu. (krim)

4 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INI prestasi kepolisian Karawang. Tak satupun dari peristiwa perampokan yang menganggu kesejahteraan penduduk, sepanjang tahun lalu yang tak dapat dibereskan. Peristiwa terakhir penjararahan harta milik Engkon bulan Nopember tahun lalu selesai digebrak pada 10 Pebruari kemarin. Gebrakan terakhir itulah yang menarik. Sebab benggol perampok, bernama Nusin, menghubung-hubungkan dirinya dengan Koramil (Komando Resort Militer) Babelan Bekasi Sebagai informan. Surat keterangan yang menunjukkan siapa dirinya itu bertanggal 13 Desember 1977 dikeluarkan oleh seorang bintara tinggi Koramil yang menjabat sebagai Bauryah (Bintara Urusan Wilayah). Pun pistol yang digunakan Nusin seperti diakui tersangka sendiri, disewa dari bintara yang sama. Tarif sewanya Rp 75.000 sekali kerja--dengan jaminan sebuah sepeda motor. Urusan yang terakhir itu, mengenai siapa bintara yang punya bisnis menyewakan senjata api, tentunya dipegang oleh polisi militer. Suatu malam, 29 Nopember, rumah Engkon bin Siman digedor sekawanan perampok. Uang simpanannya, Rp 850 ribu, digasak. Untung Engkon mempunyai ingatan tajam. Kepada polisi ia dapat menggambarkan kembali ciri-ciri salah seorang tamunya yang brengsek itu. Dari keterangan Engkon itulah polisi, yang telah mempunyai banyak catatan di mana harus menemukan orangnya, mulai bekerja. Letnan Nian Syafuddin, Komandan Satuan Reserse Karawang, memerintahkan Sersan Rustam terus menjejaki bekas Nusin dkk. Dan tengah malam, 10 Pebruari, Letnan Nian sendiri memimpin 18 anggotanya menggerebek Kampung Dukuh Gabus, Kecamatan Tambun, Bekasi. Menurut polisi, daerah itu memang sering digunakan sebagai persembunyian penjahat. Dari tujuh rumah yang terpisah-pisah di kampung itulah polisi berhasil meringkus: Nusin, Encung, Apid, Si'ih, Riyan, Dali dan Mayar. Kawanan ini tercatat sebagai penduduk kampung itu juga. Pekerjaan polisi dihargai benar oleh masyarakat. Beberapa surat dan penduduk memuji kerja mereka dan berterima kasih. Dan surat-surat itu diketahui. Bahwa penduduk sekitar Karawang-Bekasi telah mengenal siapa Nusin dkk. Nusin dianggap momok bagi ketentraman desa. "Pamong desa saja takut kepadanya." begitu antara lain bunyi sebuah surat yang masuk, sehari setelah Nusin disergap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus