Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SERAUT wajah Franky Sahilatua tampak sedih. Mengenakan baju bermotif kotak-kotak warna paduan merah dan biru serta bercelana jeans, pelantun lagu populer Perahu Retak itu berbicara dengan nada geram. Beberapa kali mulutnya mengisap rokok dalam-dalam. Ekspresi kekecewaannya begitu besar atas pembajakan produk rekaman suara, baik dalam bentuk cakram video (VCD), CD, maupun kaset, yang makin menggurita di Indonesia. "Kondisi ini membuat seniman musik frustrasi," kata Franky kepada Mulyono dari Tempo News Room (TNR), pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo