Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Siswa SMP di Depok berinisial F (14 tahun) tewas setelah janjian tawuran dengan teman setongkrongan di Jalan Merdeka, Kecamatan Sukmajaya, Rabu malam, 18 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut keterangan bibi korban, yang mengunggah instastory di media sosial pribadinya menyebutkan terduga pelaku berinisial E.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pembunuh!!! Bagi pembunuh, keponakan saya memiliki kepribadian yang konyol dan tengil hingga ia membenci keponakan saya! Nyawa korban pun dianggap konyol pembunuh menusukan sajam ke tubuh korban yang menyebabkan korban meninggal dunia," tulis ACM yang dikutip, Senin, 23 Desember 2024.
ACM mengungkapkan ada dua tusukan di bagian belakang tubuh korban, dan satu tusukan hampir menembus ke bagian depan.
"Pembunuh sempat melakukan selebrasi setelah menusuk korban dan mengejar korban yang bersimbah darah dengan mengacungkan sajam yang dipegangnya," ungkap ACM.
ACM mengatakan saat ini terduga pembunuh keponakannya melarikan diri dan sempat mengucap korban memang harus mati di tangannya.
"@exeelraga Excel kamu adalah pembunuh, luka tusuk yang kamu buat memang hanya 2, tapi seluruh tubuh keponakan saya terjahit karena kamu," kata ACM.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Sukmajaya Ajun Komisaris Polisi Rizky Firmansyah Tontowiputra mengatakan, baik korban dan pelaku bukan musuh, tetapi satu tongkrongan.
"Mereka melakukan janjian untuk melaksanakan tawuran di titik tersebut," kata Rizky, Senin, 23 Desember 2024.
Berdasarkan keterangan saksi, lanjut Rizky, tempat kejadian perkara di Jalan Merdeka, pada Rabu,18 Desember 2024 ba'da Magrib atau sekitar pukul 18.30 WIB, sebelumnya mereka janjian dan melakukan perkelahian.
"Kalau menurut mereka (saksi) kan ada dua lawan tiga. Jadi kalau ini sedang kita dalami semuanya, untuk pemeriksaan saksi-saksi yang lain, untuk lebih pastinya modus dan konologi seperti apa," terang Rizky.
Ia juga mengungkapkan bahwa korban mengalami luka di paru-paru dan lambung karena terkena tusukan pisau dapur dan dibawa ke klinik.
"Oleh klinik tidak bisa ditanganin, dibawalah temannya lagi naik motor bertiga ke rumah sakit. Di situ sampai di lokasi, sampai di IGD, korban dikatakan meninggal," ungkapnya.
Sejauh ini, lanjut Rizky, pihaknya sudah memeriksa 4 saksi dan mendalami kasus tersebut, sehingga dapat menetapkan tersangka. Sementara terduga pelaku masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil autopsi dari RS Polri Kramatjati.
"Karena saat memeriksa saksi bahasanya 'single yuk di sana', 'lu pakai (senjata) apaan', lalu janjian di lokasi mereka pulang dan mengambil senjata dan terlibat perkelahian di sana, mereka itu teman satu tongkrongan tapi beda sekolah. Kasus ini masih kami dalami," ucap Rizky.
Saat Tempo menyambangi rumah korban, di Jalan Tondano 2 Nomor 175, RT. 1/3 Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, tidak ada satu pun anggota keluarga yang keluar dan memberi keterangan.
Pilihan Editor: Kasus Aipda Robig Zaenudin, Polda Jateng Bebaskan 4 Remaja yang Sempat Disebut Ikut Tawuran