Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kakak Briptu Ghalib: Adik Saya Kaku di Atas Meja Autopsi, Saya Hancur

Yang membuat Fitri semakin terpukul, keluarga belum tahu siapa yang bertanggung jawab atas kematian Briptu Ghalib dalam penggerebekan sabung ayam.

25 Maret 2025 | 13.50 WIB

Konferensi pers para istri dan keluarga dari 3 polisi yang ditembak saat gerebek judi sabung ayam di Way Kanan Lampung, bersama pengacara Hotman Paris di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 25 Maret 2025. TEMPO/Intan Setiawanty
Perbesar
Konferensi pers para istri dan keluarga dari 3 polisi yang ditembak saat gerebek judi sabung ayam di Way Kanan Lampung, bersama pengacara Hotman Paris di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 25 Maret 2025. TEMPO/Intan Setiawanty

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Fitri, kakak kandung almarhum Briptu Anumerta Ghalib, masih mengingat betul hari ia menunggu autopsi adiknya di Rumah Sakit Bhayangkara, sehari setelah kejadian. Tepatnya pada Selasa, 18 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Begitu masuk, saya diizinkan melihat, saya lihat adik saya sudah kaku di atas meja autopsi," kata Fitri kapada awak media dalam konferensi pers bersama Hotman Paris di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 25 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut hasil autopsi, kata Fitri, hanya satu peluru yang benar-benar mematikan. “Mungkin ada beberapa tembakan,” ujar dia. “Tapi hasil akhirnya satu peluru yang mengenai di atas kanan bibir, menembus tenggorokan, dan bersarang di tempurung belakang kepala.”

Kenangan itu terus menghantuinya. “Saya ingat ayah saya meninggal bulan lalu,” katanya. “Padahal adik saya itu andalan keluarga, harapan keluarga besar kami.”

Yang membuat dia semakin terpukul, keluarga belum tahu siapa yang bertanggung jawab atas kematian Briptu Ghalib. “Adik saya sudah sembilan hari terbaring di makam, tapi kami belum tahu siapa pembunuhnya,” ujarnya.

Keluarga, kata dia, hanya bisa melihat rekaman video amatir penembakan saat penggerebekan tempat judi sabung ayam, bukan dari sumber resmi. Keluarga almarhum Ghalib pun bertanya-tanya siapa tersangka pelaku penembakan tersebut. "Siapa yang bunuh adik saya? Kami enggak tahu.”

Keluarga pun, kata Fitri, kebingungan. Tidak tahu harus datang atau bertanya ke siapa. Jadi, selama 9 hari sejak kejadian penembakan itu, keluarga hanya bisa menunggu. Fitri juga sempat berpikir untuk mendatangi Denpom, tempat terduga pelaku diamankan. Namun, hal tersebut ia urungkan lantaran bingung. 

Kebingungan itu akhirnya yang mendorong Fitri dan keluarganya datang ke Jakarta, meminta bantuan hukum kepada pengacara Hotman Paris. Ia datang bersama ibunya, Suryalina  “Kami datang ke Bapak Hotman Paris dan tim agar bisa membantu kami mencari keadilan,” ujarnya.

Intan Setiawanty

Memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2023. Alumni Program Studi Sastra Prancis Universitas Indonesia ini menulis berita hiburan, khususnya musik dan selebritas, pendidikan, dan hukum kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus