Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Kapolri: Pelaku Teror di Polres Indramayu Anggota JAD

Kejadian teror di Polres Indramayu yang terjadi pada Ahad dini hari kemarin dilakukan pasangan suami istri yang melempar panci berisi bom.

16 Juli 2018 | 15.00 WIB

Tim Jihandak Brimob Polda Jabar melakukan pengamanan lokasi penemuan bahan peledak yang diduga dibuang tersangka penyerangan Mapolres Indramayu, Jawa Barat, Ahad, 15 Juli 2018. Polisi berhasil mengamankan dua tersangka penyerangan tersebut. ANTARA/Dedhez Anggara.
Perbesar
Tim Jihandak Brimob Polda Jabar melakukan pengamanan lokasi penemuan bahan peledak yang diduga dibuang tersangka penyerangan Mapolres Indramayu, Jawa Barat, Ahad, 15 Juli 2018. Polisi berhasil mengamankan dua tersangka penyerangan tersebut. ANTARA/Dedhez Anggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Depok - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan pelaku teror yang menerobos dan melempar panci berisi bom di Polres Indramayu merupakan anggota dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Yang kasus Indramayu itu (anggota) JAD," kata Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua pada Senin, 16 Juli 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Tito, terjadinya beberapa aksi teror seperti kasus penyerangan di Polres Indramayu dan baku tembak di Yogyakarta merupakan peluang bagi Polri untuk menindak para pelaku teror dan menelusuri keterlibatan orang lain atau kelompoknya.

"Mereka melakukan tindak pidana itu membuka pintu bagi kami. Tadinya kami hanya bisa mengawasi (gerak-gerik pelaku). Tapi ketika mereka melakukan pelanggaran hukum, maka kami punya alasan untuk menangkap pelaku dan mengungkap jaringan pelaku," kata Tito.

Kejadian serangan di Polres Indramayu terjadi pada Ahad dini hari kemarin dimana pasangan suami istri menerobos polres dan melempar panci berisi bom. Sedangkan pada Sabtu, 14 Juli lalu di Jalan Kali Urang, Yogyakarta, Densus 88 terlibat baku tembak dengan tiga orang terduga teroris. Mereka diduga terkait dengan jaringan teroris di Mlati, Sleman; serta Pleret dan Mrisi, Bantul, pada Rabu, 11 Juli 2018.

Tito pun mengaku telah mengantongi peta jaringan teroris dan memerintahkan Densus 88 Antiteror Polri untuk gencar memburu para pelaku jaringan teror.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus